Reshuffle Kabinet Makin Santer, PPP Tetap Santai
jpnn.com, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menanggapi santai wacana reshuffle Kabinet Indonesia Maju yang dikabarkan akan diketok Presiden Joko Widodo pada Rabu (15/6) esok.
Ketua DPP PPP menyebutkan reshuffle kabinet merupakan hak prerogratif Presiden untuk merombak kabinetnya.
"Ya, bisa saja reshuffle dilakukan, karena memang itu oleh UU, dan itu menjadi hak prerogatif presiden," kata Ahmad Baidowi kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (14/6).
Pria yang akrab disapa Awiek itu mengatakan Presiden Jokowi lebih mengetahui mana saja pos kementerian yang memiliki catatan dan performa yang baik maupun kurang baik.
"Tentu Presiden Jokowi akan melihat pengalaman pemerintahan di Indonesia selama dua tahun terakhir, khususnya di era pandemi," lanjutnya.
Menurut dia, setelah pandemi mulai landai, pemerintah harus melakukan akselerasi pembangunan khususnya pembangunan di bidang ekonomi.
"Namun, yang paling penting sendi bidang ekonomi yang dapat hantaman dari Covid-19," tuturnya.
Anggota Komisi VI DPR RI itu enggan berspekulasi mengenai siapa dan pos kementerian mana yang bakal dirombak.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menanggapi santai wacana reshuffle Kabinet Indonesia Maju yang dikabarkan akan diketok Presiden Joko Widodo pada Rabu (15/6)
- Mardiono Ajak Kader PPP Kerja Maksimal Menangkan Pilkada di NTB
- Anggap Menteri Hukum Tak Cermat Teken Aturan, Pimpinan GPK Mengadu ke Presiden Prabowo
- Berharap Bisa Kembali ke Senayan, Kader Senior PPP Tekankan soal Khitah 1973
- Rusli-Johari Jelaskan Alasan Ingin Bangun Islamic Center & Rumah Tahfiz di Anambas
- PPP DKI Akan Tindak Tegas Oknum yang Mengatasnamakan Partai di Pilkada Jakarta
- Repdem Desak Presiden Prabowo Pecat Menteri Yandri