Reshuffle Kabinet: Menteri yang Berstatus Tersangka Pasti Diganti

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Presiden Johan Budi Sapto Prabowo memberi sinyal bakal ada reshuffle kabinet. Selain lantaran aspek kinerja, perombakan ini juga persoalan hukum.
Hal ini disampaikan Johan ketika dikonfirmasi terkait perombakan Kabinet Kerja. Terlebih ada sejumlah menteri yang belakangan berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meski masih sebatas saksi.
"Keputusan mengganti seorang menteri itu ada beberapa alasan selain kinerja. Di antaranya ketika menteri tersangkut hukum dan berstatus sebagai tersangka, itu pasti akan diganti," ucap Johan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (8/5).
Dia mencontohkan Idrus Marham yang memilih mundur dari posisi Menteri Sosial saat berurusan dengan KPK. Presiden pun langsung menggantinya dengan Agus Gumiwang Kartasmita.
(Baca Juga: Isu Reshuffle Kabinet Usai Lebaran, PPP: Terserah Presiden)
"Mengenai apakah ada reshuffle dalam waktu dekat ini saya tidak tahu, tetapi Pak Presiden selalu melakukan evaluasi kinerja pada para menterinya setiap waktu," ujar mantan pimpinan KPK ini.
Terkait beberapa menteri yang belakangan berurusan dengan KPK, Johan memastikan kepala negara telah melakukan pemeriksaan langsung kepada yang bersangkutan. Namun dia mengingatkan, seseorang yang diperiksa KPK sebagai saksi, belum tentu terlibat.
Namun, ketika seseorang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, Johan memastikan menteri tersebut pasti akan diganti. Dia juga meyakini suami Iriana telah memanggil para menteri yang sudah atau sedang diperiksa KPK.
Johan Budi meyakini para menteri yang sedang diperiksa KPK sudah dipanggil Presiden Jokowi.
- Menteri Prabowo Temui Jokowi, Jubir PSI: Silaturahmi Idulfitri kok Dicurigai?
- Menteri Prabowo Temui Jokowi, PSI: Itu Tradisi Demokrasi
- Menteri Merapat ke Rumah Jokowi, Muzani Gerindra: Pak Prabowo Tidak Merasa Terganggu
- Menteri Prabowo Sebut Jokowi Bos, Ganjar Khawatir Ada Matahari Kembar
- Menteri Sebut Jokowi Masih 'Bos', Efriza: Salah Kaprah
- Menteri Anggap Jokowi sebagai Bos Dinilai Tak Loyal kepada Prabowo