Reshuffle Kabinet, SBY Harus Dengarkan Publik
Sabtu, 17 September 2011 – 16:58 WIB
JAKARTA - Sudah saatnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan reshufle (perombakan) kabinet terhadap para pembantunya yang tidak berprestasi dan apalagi terhadap mereka yang terindikasi korupsi.
Demikian ditegaskan Ketua Umum People Aspiration Center (Peace) Habib Ahmad Shahab di Jakarta, Jumat (16/9). Apalagi kata dia, dorongan reshuffle itu sudah disuarakan sejumlah partai politik.
Dikatakan Shahab, sekalipun reshuffle hak prerogatif presiden dan tidak bisa diintervensi oleh siapapun, namun aspirasi publik dan parpol yang mendorong reshuffle itu patut diapresiasi oleh presiden.
Menurut dia, reshuffle itu suatu kebutuhan untuk memperbaiki citra pemerintahan yang semakin runtuh di mata publik. Bukan karena ketidakmampuan presiden, tetapi karena pembantunya-pembantunya yang memang tidak berprestasi dan bermasalah dengan hukum.
JAKARTA - Sudah saatnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan reshufle (perombakan) kabinet terhadap para pembantunya yang tidak berprestasi
BERITA TERKAIT
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala
- Alexander Marwata Sebut OTT Tidak Bisa Dihilangkan
- KTKI Perjuangan Tuntut Keppres KKI Dibatalkan demi Masa Depan Profesi
- Mentorbox.id: Solusi Pelatihan Kompetensi untuk Tenaga Kerja dan Wirausaha
- KPK Pastikan Anwar Sadad Takkan Lolos dari Proses Hukum