Reshuffle Kabinet Tanpa Greget Antikorupsi

Reshuffle Kabinet Tanpa Greget Antikorupsi
Reshuffle Kabinet Tanpa Greget Antikorupsi
"Greget anti korupsinya nggak kelihatan. Padahal, itu yang diinginkan publik. Akibatnya reshuffle sebatas pencitraan," ujar Martin.

Soal proses penunjukkan wakil menteri (wamen) juga jauh dari ideal. Menurut Martin, dalam manajemen pemerintahan modern seharusnya pengangkatan wamen dikonsultasikan presiden kepada menteri bersangkutan. Martin mengaku telah menghubungi sejumlah menteri yang mendapat "asupan" wamen. "Intinya, pengangkatan wamen itu tanpa koordinasi dan menteri tidak tahu," kata Martin.

     

Dia mengakui presiden memang memiliki hak prerogratif. Namun, dalam menjalankan tugas sehari "hari, wamen bertanggungjawab langsung kepada menteri, bukan presiden. Martin khawatir wamen itu nantinya tidak difungsikan secara baik atau optimal oleh menteri.

"Bagaimana mengharapkan kinerja kabinet yang baik, cara mengangkatnya saja sudah tidak baik. Ini menteri pada bingung," tandasnya.

JAKARTA - Hasil perombakan kabinet telah diumumkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tadi malam. Sejumlah wajah baru ditarik ke lingkaran kabinet.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News