Reshuffle Kali Ini Cukup Mengejutkan

jpnn.com - JAKARTA – Presiden Joko Widodo akhirnya merombak jajaran kabinetnya untuk kali kedua kemarin (27/7). Dia mengeluarkan delapan menterinya dan merotasi empat menteri lainnya plus satu kepala lembaga.
Peneliti politik Lembaga Survei Indonesia (LSI) Kuskridho Ambardi menilai, reshuffle kali ini jauh lebih baik daripada tahun lalu. Tidak hanya berdasar tokoh yang muncul, melainkan juga prosesnya.
Dia menilai, hal tersebut tidak lepas dari semakin kuatnya posisi Jokowi sebagai presiden. Artinya, mantan wali kota Solo itu semakin berani untuk menghindari intervensi.
’’Kalau tahun lalu terlihat tarik sana-tarik sini, sekarang hanya menampung masukan, dia putuskan,’’ ujarnya di Jakarta kemarin.
Direktur eksekutif lembaga riset politik Charta Politika Yunarto Wijaya menilai, reshuffle kali ini cukup mengejutkan.
’’Sebab, faktanya cukup berbeda dengan persepsi yang muncul sebelumnya. Yakni, reshuffle dilakukan untuk menata koalisi pasca masuknya Golkar dan PAN,’’ terangnya di Jakarta.
Meski tetap mengakomodasi, jika melihat jumlahnya yang hanya satu, kesan reshuffle untuk mengkomodasi kekuatan politik menjadi tidak terlalu terasa.
’’Saya melihat malah minim sekali porsi yang diberikan partai pendukung baru. Bahkan, Golkar yang punya kursi terbesar setelah PDIP pun satu,’’ ujarnya saat ditemui di kawasan Kebun Sirih Jakarta kemarin.
JAKARTA – Presiden Joko Widodo akhirnya merombak jajaran kabinetnya untuk kali kedua kemarin (27/7). Dia mengeluarkan delapan menterinya dan
- Guru R1 Siap Ikut Demo Nasional 18 Maret, Tolak Penundaan Pengangkatan PPPK 2024
- MinyaKita Tak Sesuai Takaran, Legislator PKB: Ini Penipuan dan Pelanggaran Serius
- Pemerintah Pusat Izinkan Program Sarapan Gratis, Pramono Segera Laksanakan
- Bangun Kawasan Transmigrasi Lokal Barelang, Kementrans Gandeng Pemkot Batam
- Warga Diminta Waspadai Longsor di Kawasan Menuju Wisata Gunung Bromo
- Dikritik karena Tinjau Banjir Pakai Helikopter, Pramono: Itu Bukan Permintaan Saya