Reshuffle Prematur, Gobel dan Andrinof Cuma jadi Tumbal

Reshuffle prematur ini lanjut Johan, bukan saja tidak menyelesaikan masalah, malah akan menimbulkan masalah baru yang membuat semakin ruwet dan kompleks masalah bangsa dan negara.
"Jika semangatnya para menko baru adalah menjadi motor dan integrator yang berkualitas, tetapi mereka memimpin para menteri pengambil kebijakan lapangan yang memang tidak mampu menjadi motor dan integrator, maka sesungguhnya Jokowi-JK mencoba mencampurkan minyak dengan air," ungkapnya.
Minyak kata Johan, tetaplah minyak, air tetaplah air. Hukum besi kehidupan ini akan segera diuji dalam beberapa waktu ke depan. Jika memang benar 3 orang Menko yang baru dilantik adalah orang hebat, apakah mereka mampu merubah seketika para menteri dibawahnya untuk juga menjadi hebat seperti mereka?
"Atau sebaliknya, yang terjadi adalah kesimpangsiuran kebijakan, miskomunikasi dan mismanajemen karena memang kelemahannya adalah para menteri pelaksana lapangan, sehingga arahan dan koordinasi dari menko akan dilaksanakan berbeda di lapangan oleh para menteri karena memang keterbatasan kapabilitas para menteri tersebut," ujarnya.
Seperti kata pepatah imbuh Johan, emas tetaplah emas, loyang tetaplah loyang. "Presiden Jokowi dan Wapres JK mulai menghitung hari, melakukan reshuffle kabinet secara total atau mempertaruhkan jabatan kepresidenan dan nasib seluruh bangsa Indonesia," pungkasnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Presiden Negarawan Center, Johan O Silalahi menilai pergantian 3 menteri koordinator (menko), yang jelas-jelas bukan pelaksana lapangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Cak Imin Gelar Halalbihalal, Ma'ruf Amin & Sejumlah Menteri Hadir
- Pastikan Dana Haji Aman, Kepala BPKH: Kami Utamakan Transparansi dan Prinsip Syariah
- Siswa Sulawesi Tenggara Cerdas-Cerdas, Ini Reaksi Mendikdasmen
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai