Reshuffle Tergantung Mandat Partai
Sabtu, 16 Oktober 2010 – 11:47 WIB
Burhan mengatakan, berdasarkan pengalaman reshuffle yang dilakukan SBY pada KIB I, saat masih duet dengan Jusuf Kalla, pergantian kabinet dilakukan dengan pertimbangan sangat politik. Saat itu, reshuffle dilakukan pada Desember 2005, sesaat setelah JK terpilih sebagai Ketum Partai Golkar. Dengan posisi Jk sebagai ketum Golkar, lanjutnya, partai warisan Orde Baru itu daya tawarnya meningkat di hadapan SBY.
Baca Juga:
Pada reshuffle Desember 2005 itu, kata Burhan, masuklah nama Paskah Suzeta dari Golkar, duduk sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas, menggantikan Sri Mulyani yang digeser sebagai menteri keuangan. Saat itu masuk juga Erman Suparno dari PKB menjadi menakertrans. "Meski SBY selalu beretorika bahwa pergantian dilakukan berdasarkan evaluasi kinerja, tapi sebenarnya di belakang layar ada alasan-alasan politis," ucapnya. (sam/jpnn)
JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, di-reshuffle atau tidaknya menteri di Kabinet Indonesia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru
- 3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi Itu Anak Saleh, Remaja Masjid, dan Paskibraka
- 6 Penasaran soal Gaji Guru Honorer Naik Rp2 Juta, PNS & PPPK 100% Gapok
- Dukung Deklarasi Bersama Istiqlal, UID Serukan Tri Hita Karana Universal
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Sudah dapat Pembekalan Kepegawaian, Jangan Lupa Cetak Kartu Seleksi PPPK