Residivis Curanmor Meregang Nyawa

jpnn.com - TANGERANG--Yayan, 38, pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) yang kerap beraksi menggunakan senjata api tewas ditembak tim Resmob Polres Kota Tangerang di Kampung Selatif, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Senin (2/12) dini hari. Pelaku yang sering keluar masuk penjara karena terlibat kasus Curanmor itu tewas setelah dua timah panas bersarang di tubuhnya.

Kapolres Kota Tangerang Kombes Irfing Jaya mengatakan Yayan sudah lama dicari. Karena terlibat beberapa kasus Curanmor di wilayah Tangerang. Dia juga mengatakan, Yayan saat beraksi kerap menggunakan senjata api. ”Yayan ini sudah lama kami incar. Dia cukup licin. Bersembunyi selalu berpindah-pindah untuk menghilang jejak dari incaran petugas,” terangnya kepada INDOPOS (Group JPNN), Senin (2/12).
     
Irfing juga mengatakan, Minggu (1/12) malam, pihaknya mendapat informasi dari masyarakat kalau Yayan datang ke rumahnya di Kampung Keramat RT 01/2, Desa Kramat Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Tanpa buang waktu petugas berhasil mengamankan tersangka. ”Saat ditangkap Yayan tidak melakukan perlawanan,” cetusnya.

Setelah dilakukan penggeledahan petugas menemukan sejumlah barang bukti. Seperti satu pucuk senjata api organik revolver Polri jenis Taurus bersama enam peluru. Polisi juga menemukan tiga obeng, dua buah kunci pas, kunci leter T dan tiga buah anak kunci. ”Setelah kami cek registernya, pistol revolver dari tangan Yayan milik anggota Polsek Picung, Polres Pandeglang yang hilang sekitar 6 bulan yang lalu,” cetus Irfing juga.

Selain Yayan, petugas juga berhasil menangkap seorang penadah barang curian dari Yayan, bernama Nurhasan alias Oyoy. Dari tangan Nurhasan, polisi menyita satu unit sepeda motor Honda Beat berwarna putih biru. Sedangkan Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang, Kompol Siswo Yuwono menegaskan kalau Yayan selama ini beraksi tidak sendirian. Karena itu, jajarannya melakukan pengembangan kasus.

Yakni, meminta Yayan menunjukkan tempat persembunyai anggota kelompoknya yang bernama Heri. Namun saat diminta menunjukkan tempat persembunyian Heri, Yayan mencoba melarikan diri dengan cara melawan petugas. Polisi yang tidak mau kehilangan buruannya langsung melepaskan tembakan peringatan dua kali ke udara agar Yayan menyerahkan diri.

Tapi tembakan tersebut, tidak digubris oleh tersangka. Sehingga dengan terpaksa petugas melumpuhkan Yayan dengan dua butir timah panas yang bersarang ditubuhnya. Hingga akhirnya Yayan tersungkur bersimbah darah. ”Saat dibawa ke RSUD Tangerang guna pertolongan medis, Yayan meninggal,” cetus juga mantan Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno Hatta tersebut. (gin)