Resmi jadi Caleg PDIP, Kapitra Terima Dipanggil Cebong
jpnn.com, JAKARTA - Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Kapitra Ampera menggelar konferensi pers di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa (24/7).
Kapitra sebelumnya diketahui sebagai kuasa hukum Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Namanya mencuri perhatian publik setelah masuk daftar bakal calon anggota DPR dari PDIP untuk daerah pemilihan Riau II pada Pemilu 2019.
Kepada wartawan, Kapitra membenarkan maju sebagai caleg dari PDIP. Ia juga mengaku siap menerima kritikan dari masyarakat terkait pilihannya tersebut.
"Hari ini saya menjadi cebong. Silakan panggil saya cebong, karena persepsi agama saya, cebong adalah anak katak yang selalu berzikir demi kebaikan bangsa, demi kebaikan umat manusia. Itu yang saya tahu dalam terminologi Islam," ujar Kapitra.
Untuk diketahui, cebong merupakan istilah bagi pendukung pemerintah di dunia maya. Sementara pendukung kubu oposisi sering diistilahkan dengan 'kampret'.
"Silakan saya dicaci maki atas pilihan yang berbeda. Tapi saya ingin mengatakan, tujuan masuk PDIP tetap sama. Yaitu, membela ulama, membela agama, membela Indonesia," ucapnya.
Menurut Kapitra, sudah waktunya semua pihak menghentikan penyebaran berita bohong, ujaran kebencian serta fitnah. Karena sangat tidak baik bagi Indonesia ke depan.
"Saya ingin menjadi jembatan Indonesia. Silakan memilih si a dan si b. Kalau orang mengambil agama sebagai fatsun, itu hak mereka. Tapi, jangan menuding orang yang tidak memilih keinginan orang lain, jadi kafir, lalu jadi cebong," pungkas Kapitra. (gir/jpnn)
Kapitra Ampera secara terbuka menyampaikan dirinya resmi jadi caleg dari PDIP dan ia sipa menerima kritikan bahkan jika harus disebut cebong.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- PPN 12 Persen, Arus Bawah Prabowo Punya Pandangan Seperti Ini
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- PKB Sentil PDIP soal PPN 12 Persen
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?