RESMI! Kemenhub Cabut Izin Penerbangan Aviastar
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mencabut izin penerbangan maskapai Aviastar. Langkah tegas ini dilakukan karena Aviastar belum memenuhinya jumlah kepemilikan pesawat yang ditentukan sesuai UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.
Berdasarkan UU tersebut, maskapai komersial berjadwal harus memiliki minimal lima pesawat sendiri dan lima pesawat yang dikuasai (sewaan).
Aturan kepemilikan juga berlaku bagi maskapai niaga tak berjadwal. Yakni harus memiliki sedikitnya satu pesawat dan dua yang dikuasai.
Sedangkan dalam catatan yang dimliki Kemenhub, PT Aviastar Mandiri baru memiliki sembilan pesawat dan satu pesawat dikuasai. Adapun izin penerbangan yang dicabut yakni izin penerbangan berjadwal.
"Aviastar punya dua izin. Penerbangan berjadwal dan tidak berjadwal, dengan adanya kecelakan ini kan tinggal satu (izin yang dimiliki, red). Penerbangan berjadwalnya dicabut, tinggal yang tidak berjadwal. Kalau berjadwal kan harus (miliki) 10 pesawat, hilang satu tinggal 9 kan," ungkap Jonan di Jakarta, Minggu (4/10) malam.
Setelah izin penerbangan berjadwal dicabut, lalu apa sanksi yang diberikan kepada Aviastar?
"Sanksinya belum, nanti kami siapkan. Izin rutenya kami cabut sampai ada hasil definitif (investigasi pesawat Aviastar yang hilang kontak, red). Kalau perlu corrective action plan yang dilakukan. Baru nanti dikasih lagi izinnya. Nanti akan dibikin aturannya," tandas mantan dirut KAI ini. (chi/jpnn)
JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mencabut izin penerbangan maskapai Aviastar. Langkah tegas ini dilakukan karena Aviastar belum memenuhinya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sri Mulyani Laporkan Defisit APBN Februari, Jangan Kaget ya!
- PNM Gandeng Kementerian UMKM Perkuat Literasi Usaha Nasabah
- Hilirisasi Tembaga jadi Langkah Strategis Memperkuat Industri Nasional
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Makin Mahal, Bawang Ikut-ikutan
- Genjot Daya Saing UMKM di Pasar Global, Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Halal & HaKI
- KAI Catat Tiket Lebaran 2025 Terjual 1,8 Juta Lembar