Resmi Larangan Mudik Lebaran, Pemprov Jateng Siapkan 3 Skenario

Skenario pertama adalah pra-larangan dari tanggal 1-5 Mei sebagai antisipasi mudik dini. Berdasarkan data Kementerian Perhubungan akan ada potensi warga melakukan mudik dini yaitu sekitar 20 persen dari data Kemenhub.
“Data survei Kementerian Perhubungan. Ada potensi pemudik Jawa Tengah sekitar 4, 6 juta,” tutur Henggar.
Menurutnya, pemprov akan coba mengantisipasi dengan melakukan posko mobile.
Menurutnya, posko mobile ini akan menggandeng instansi terkait, dari kabupaten dan kota, TNI–Polri.
Harapannya seperti yang disampaikan Dirlantas (Dirlantas Polda Jateng), sebelum masa pelarangan ini juga sudah ada pembatasan pergerakan orang yang masuk ke Jawa Tengah,” sambung Henggar.
Skenario kedua yaitu terkait orang-orang yang sudah telanjur mudik dengan berbagai cara dan telah sampai di kampung halaman.
Pemprov berencana mengoptimalisasikan gerekan PPKM mikro. “Di Jawa Tengah ada Jogo Tonggo. Nanti optimalisasinya di situ. Jadi itu yang akan melakukan penanganan terhadap orang yang terlanjur mudik dan sudah sampai ke kampung halaman,” imbuhnya.
Skenario ketiga, pemprov akan melakukan operasi pada saat pelarangan. Tentunya nanti titik-titiknya ditentukan oleh kepolisian.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai pilihan pelarangan mudik dan pengendalian jadi keputusan terbaik saat mudik lebaran 2021.
- Semangati Hasto, Ganjar Hadir di Pengadilan Tipikor
- Konon, Kader di Tingkat Bawah Meminta Megawati Jadi Ketum PDIP saat Kongres
- Megawati Tonton Teater di GKJ, Menterinya Prabowo Ikut Hadir
- Menteri Prabowo Sebut Jokowi Bos, Ganjar Khawatir Ada Matahari Kembar
- 1,4 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada H+5 Lebaran
- Arus Balik Lebaran 2025, 2 Juta Kendaraan Melintasi Jalur Arteri Jabar