Resmi Mundur dari Ketua FPAN, Tjatur Tunggu Respon Zulkifli Hasan
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) DPR, Tjatur Sapto Edy secara resmi menyatakan mundur dari posisinya saat ini. Pengunduran diri Tjatur dari posisi ketua FPAN DPR itu merupakan buntut kekalahan Hatta Rajasa dalam pemilihan ketua umum di kongres IV di Bali, awal Maret lalu.
Tjatur memang menjadi pendukung Hatta yang saat pemilihan ketua umum PAN bersaing dengan Zulkifli Hasan. Namun, politikus PAN asal Magelang, Jawa Tengah itu menegaskan bahwa pengunduran dirinya tidak semata-mata karena kekalahan Hatta.
"Selepas tanggal 2 Maret (2015) saya renungkan untuk mengundurkan diri sebagai ketua fraksi. Sebenarnya (niat) itu sudah lama, setahun lalu. Kemarin sudah mengirimkan surat resmi mengundurkan diri dan sudah di tangan ketum baru," kata Tjatur dalam konferensi pers di ruang FPAN, gedung parlemen, Jakarta, Rabu (11/3).
Ia menambahkan bahwa dirinya sudah terlalu lama memimpin F-PAN di DPR. Hal itu berbeda dengan ketua-ketua F-PAN terdahulu seperti Hatta, Abdillah Toha maupun Zulkifli Hasan.
"Saya terlama sepanjang sejarah, lima tahun. Pak Hatta 1,5 tahun, Abdilah Toha dan Pak Zulkifli dua tahun. Saya ketua fraksi senior, yang lain sudah di tempat lain. Perlu suasana baru dan penyegaran," tegasnya.
Apakah surat pengunduran dirinya sudah dijawab Zulkifli yang saat ini tengah menyusun kepengurusan DPP PAN? Tjatur mengakui bahwa dirinya masih menunggu balasan dari Zulkifli.
"Belum dengar (tanggapan Ketum baru). Surat saya kirimkan kemarin. Kita tunggu jawaban dia," tandasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) DPR, Tjatur Sapto Edy secara resmi menyatakan mundur dari posisinya saat ini. Pengunduran diri
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Survei Trust Indonesia: Bassam-Helmi Jadi Pemenang Pilbup Halmahera Selatan
- Gelar Doa Bersama, Timses RIDO: Isi Masa Tenang dengan Hal Positif
- Pemuda Kristen Jakarta Kecam Pernyataan Bermotif SARA Menteri Maruarar Sirait
- 3 Pejabat Pemkab Banggai jadi Tersangka Tindak Pidana Pemilu 2024
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya