Resmi! Sinopharm Kini Bisa Jadi Vaksin Booster
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah resmi menambahkan vaksin Sinopharm sebagai salah satu regimen untuk vaksin booster.
Artinya, Indonesia telah memiliki enam regimen vaksin booster, yaitu Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Janssen (J&J), dan Sinopharm.
Pemberian dosis booster bisa dilakukan melalui mekanisme Homolog, yaitu pemberian dosis booster dengan menggunakan jenis vaksin yang sama dengan vaksin primer.
Vaksin booster juga bisa dilakukan secara heterolog, yaitu menggunakan jenis vaksin yang berbeda dengan vaksin primer.
Jika mendapatkan vaksin primer Sinovac, maka vaksin booster yang bisa digunakan ialah AstraZeneca separuh dosis (0,25 ml), Pfizer separuh dosis (0,15 ml), dan Moderna dosis penuh (0,5 ml).
Kemudian, jika vaksin primernya AstraZeneca, bisa menggunakan vaksin booster Moderna separuh dosis (0,25 ml), vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml), dan vaksin AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml).
Untuk orang yang mendapatkan vaksin primer Pfizer, bisa mendapatkan vaksin booster berupa Pfizer dosis penuh (0,3 ml), Moderna separuh dosis (0,25 ml), dan AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml).
Jika vaksin primernya Moderna, vaksin booster yang bisa digunakan ialah jenis yang sama separuh dosis (0,25 ml).
Pemerintah resmi menambahkan Sinopharm sebagai salah satu regimen untuk vaksin booster.
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Penyeragaman Kemasan Rokok Tanpa Identitas Merek Berisiko Rugikan Konsumen & Produsen
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Dengue Meningkat, Kemenkes dan Takeda Gencarkan Upaya Pencegahan
- Mengenal Penyakit HFMD yang Sering Menyerang Anak, Ini Gejala yang Diwaspadai
- Komite III DPD Akan Panggil Menkes Terkait Dugaan Maladministrasi PMK 12/2024