Resmikan Gedung CRC di Bogor, Menristekdikti Singgung Oknum Dosen IPB Terlibat Bom

Resmikan Gedung CRC di Bogor, Menristekdikti Singgung Oknum Dosen IPB Terlibat Bom
Menristekdikti M Nasir saat berada di Bogor. Foto: adi/pojoksatu

jpnn.com, BOGOR - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamar Nasir berharap setiap dosen di perguruan tinggi tidak ada yang terpapar paham radikalisme.

Untuk itu, Ia meminta rektor yang ada di seluruh Indonesia melakukan mapping profiling kepada dosen. Ini untuk mengantisipasi agar dosen tidak terpapar radikalisme.

“Saya ingatkan ini bukan hanya untuk IPB saja tetapi seluruh perguruan tinggi di Indonesia,” ungkap Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Jumat (4/10/2019) di peresmian Gedung Collaborative Research Center (CRC) Launcing Science Techno Park (STP) IPB University, Jalan Taman Kencana, Bogor Tengah.

“Semua rektor saya minta melakukan profiling kepada semua dosen dan pegawai,” ujarnya.

Jangan sampai, lanjut Nasir, dosen dan pegawai terpapar radikalisme, intoleransi, apalagi terlibat pembuatan bom.

“Nah kalau dilakukan dengan baik maka akan selesai semuanya,” ucapnya.

Sekedar diketahui, dosen IPB Abdul Basith ditangkap bersamaan dengan lima rekannya di lokasi terpisah.

Pria kelahiran Kendal 9 Juli 1975 ditangkap petugas, lantaran keterlibatannya dalam rencana kasus pembuatan rusuh aksi demonstrasi di Jakarta beberapa waktu silam.

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamar Nasir berharap setiap dosen di perguruan tinggi tidak ada yang terpapar paham radikalisme.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News