Resmikan Gereja Santo Yosafat, KSAL Laksamana Yudo Ingatkan Soal Toleransi
jpnn.com, SURABAYA - Pembangunan berbagai rumah ibadah di Indonesia menjadi simbol yang sangat baik akan kuatnya toleransi dan kerukunan umat beragama di Indonesia khususnya TNI Angkatan Laut.
Bagi bangsa Indonesia dengan kemajemukan yang luar biasa, kerukunan dan toleransi adalah kunci kekuatan bangsa.
Hal tersebut ditekankan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono saat meresmikan Gereja Katolik Santo Yosafat yang diperuntukan bagi prajurit TNI AL, keluarga prajurit, Purnawirawan serta masyarakat umum bertempat di Komplek Perumahan TNI AL Semolowaru Bahari, Surabaya, Senin (24/10).
KSAL Yudo mengatakan pembangunan gereja di lingkungan perumahan TNI AL memiliki makna yang sangat penting. Rumah ibadah ini dibangun di antara rumah ibadah agama lain.
“Di sini sudah berdiri masjid dan gereja Kristen sehingga hal ini menjadi simbol kuatnya toleransi dan kerukunan umat beragama,” ungkap KSAL.
Laksamana TNI Yudo Margono juga menilai tumbuh suburnya kesadaran religius prajurit dan keluarga besar TNI AL serta tingginya semangat gotong royong budaya luhur bangsa Indonesia mengingat gereja ini dibangun dengan dana swadaya yang dibantu partisipasi dari berbagai pihak.
“Saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi seluruh donatur dan semua pihak yang telah berkontribusi. Sumbangsih Bapak Ibu tidak hanya akan memperoleh apresiasi dari sesama manusia tetapi juga akan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Laksamana Yudo.
Gereja Katolik Santo Yosafat dibangun sejak tanggal 22 September 2020, memiliki luas tanah 5.040 meter persegi, dengan luas bangunan gereja 1.800 meter persegi.
Pembangunan berbagai rumah ibadah di Indonesia menjadi simbol yang sangat baik akan kuatnya toleransi dan kerukunan umat beragama di Indonesia khususnya TNI AL.
- Mantan KSAL Dukung Laksdya Erwin Pimpin TNI AL
- Mantan Kabais: Laksamana Madya Erwin Layak Jadi KSAL Berikutnya
- GPII Keluarkan Seruan Jelang Natal dan Tahun Baru 2025
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Terowongan Silaturahim Diresmikan, Simbol Toleransi Umat Beragama
- Perkuat Toleransi di Indonesia, SETARA Institute Luncurkan Rencana Aksi Daerah