Resmikan Koperasi Produsen Kopi di Tasikmalaya, Wamentan Ingin Maksimalkan Hilirisasi
Soal pemasaran, akan melibatkan Atase Pertanian Kementan (ATAN). Menurutnya, para Atase tersebut nantinya dapat membantu untuk membuka peluang memasarkan produk kopi petani di pasar internasional.
"Saya sampaikan, kita punya ATAN, sayang kalau tidak dimanfaatkan. Bawa aja dulu sampel kopinya, ga perlu G2G dulu, nanti kalau repeat ordernya bagus baru kami cek regulasinya seperti apa yg berlaku di negara potential buyer," tuturnya.
Ketua Dewan Penasihat Koperasi Kalam, Achyadi Yusuf menjelaskan koperasi yang didirikan pada 10 September 2021 itu dijalankan dengan sistem korporasi.
Dia menambahkan kehadiran koperasi ini nantinya akan berperan sebagai off taker guna memacu proses olahan biji kopi Java Arabika Sukapura, khas Tasikmalaya.
"Koperasi ini akan kami jalankan dengan sistem korporasi sebagai off taker yang bekerja sama dengan kelompok tani. Pada tahap awal kami sudah melakukan MoU dengan Gapoktan dan tempat pengolahan kopi Jangihe untuk menyerap kopi petani," ujar Yusuf.
Yusuf berharap dengan diresmikannya koperasi ini bisa berkontribusi terhadap budidaya kopi di Kabupaten Tasikmalaya.(chi/jpnn)
Sektor pertanian memiliki peran yang penting dalam menjaga ketahanan pangan hingga perekonomian nasional.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Jamkrindo Beri Mesin Kopi kepada Kelompok Petani di Kintamani
- PNM Dorong Pengembangan Usaha Petani Kopi Kintamani lewat 2 Strategi
- Dukung Ketahanan Pangan, Kementan Bagikan Ribuan Benih Buah di CFD Bekasi
- Kementan Terbitkan Kebijakan Perlindungan Lahan Pertanian Demi Swasembada Pangan
- Wamentan Sudaryono Optimistis Jambi Bisa Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
- Pemerintah Resmi Setop Impor di 2025, Ini Alasannya