Resmikan Pusat Data Jawa Tengah, Ganjar: Langkah Menuju Smart Province
"Itu bisa disiapkan dengan artificial intelligence dan storagenya ada di sini. Kalau seluruh OPD bisa memanfaatkan ini, tentu seluruh keputusan itu jauh lebih presisi dibandingkan pakai ilmu kira-kira. Data center ini kita harapkan jadi proses digitalisasi yang jauh lebih cepat," ucap Ganjar.
Berdirinya pusat data Jawa Tengah merupakan langkah penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE). Dengan begitu, upaya Provinsi Jawa Tengah untuk menjadi smart province bisa segera tercapai.
"Kami juga diminta untuk mendukung SPBE, dan sekarang mulai kita rapihkan. Kalau dulu storagenya kurang, tempatnya terpisah, sekarang dipusatkan di sini dan kita didampingi BSSN," ungkap Ganjar.
Sementara itu, Kepala BSSN Hinsa Siburian mengapresiasi upaya Provinsi Jawa Tengah dalam penerapan keamanan data melalui Sertifikasi Tier 3 dan Sertifikasi ISO 27001.
Hinsa menyatakan, pihaknya siap mendukung Provinsi Jawa Tengah dalam melakukan percepatan penerapan SPBE melalui pembangunan tata kelola keamanan siber yang dapat terkoneksi dengan Pusat Data Nasional (PDN) itu.
"Kami berterima kasih kepada Pak Gubernur dan Pemprov Jawa Tengah, kami sekarang sedang membangun pusat data nasional, nantinya akan lihat dan kami asistensi supaya bisa terhubung dengan pusat data nasional," sebut Hinsa.(chi/jpnn)
Pusat data Jawa Tengah menjadi yang pertama kali dirilis secara resmi oleh BSSN se-Indonesia.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Hadapi Serangan Siber, BSSN Bentuk dan Perkuat TTIS
- Pj Gubernur Jateng Berbagi Kasih di Hari Natal dengan Puluhan Lansia Panti Wreda
- Menjaga Kelancaran Libur Nataru, Pemprov Jateng Menyiagakan 40 Posko Pemantauan
- Pemprov Jateng Resmi Menetapkan UMSP & UMSK 2025, Berlaku Mulai 1 Januari
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Nana Sudjana Memprediksi 9.165.289 Orang Akan Masuk Jateng Saat Libur Nataru