Respon Masalah Hak Cipta, YouTube Cabut Video Pengguna
Senin, 23 Maret 2009 – 15:30 WIB
NEW YORK - Awal Desember lalu, Juliet Weybret, seorang siswi sekolah menengah tahun kedua dan calon bintang rock masa depan, dari daerah Lodi, California, merekam video dirinya sendiri bermain piano membawakan lagu Winter Wonderland. Lalu, ia menaruhnya di situs YouTube.
Namun, beberapa pekan kemudian, seperti diberitakan New York Times, Weybret tiba-tiba menerima sebuah e-mail dari YouTube. Isinya menyebutkan bahwa videonya harus dicabut "sebagai ekses dari pemberitahuan pihak ketiga oleh Warner Music Group (WMG)" - yang kebetulan memang adalah pemegang hak cipta lagu Natal yang dimainkan sang siswi tersebut.
Baca Juga:
Kasus Weybret bukanlah satu-satunya. Konon, sudah tak terhitung lagi para pengguna YouTube yang belakangan mengalami masalah sama; sama-sama terkena dampak penyelesaian masalah hak cipta antara WMG dan YouTube yang dimiliki oleh Google. Konflik ini sebenarnya berpusat pada seberapa banyak WMG harus dibayar atas penggunaan karya-karya ber-copyright-nya - terutama video-video musik - yang kemudian berkembang melibatkan material lain bikinan para pengguna (amatir) yang juga dianggap melanggar aturan hak cipta.
"Ribuan video telah menghilang," ujar Fred von Lohman, staf pengacara dari Electronic Frontier Foundation, sebuah grup kemerdekaan sipil internet yang menyarankan para pengguna yang terkena masalah untuk mengontak mereka.
NEW YORK - Awal Desember lalu, Juliet Weybret, seorang siswi sekolah menengah tahun kedua dan calon bintang rock masa depan, dari daerah Lodi, California,
BERITA TERKAIT
- Kirim Banyak Foto dan Video di WhatsApp Jadi Lebih Praktis
- PT JIP & Disdik DKI Kerja Sama Pemanfaatan Gedung untuk Pembangunan Menara Telekomunikasi
- Akustika Swara Indonesia dan BRIN Kembangkan Tabung Impedansi
- Konon, Apple Menyiapkan AirTag Generasi Terbaru, Ini Bocorannya
- ISACA Indonesia Dorong Penguatan Keamanan Digital dan Tata Kelola Teknologi
- ASABRI Gandeng FHCI Perkuat Kapasitas Human Capital Lewat Teknologi