Respon Otak Ketika Mengakses Facebook

Respon Otak Ketika Mengakses Facebook
Ilustrasi

Ia menambahkan, di situs media sosial, kesenangan yang berasal dari perhatian, kata-kata pujian, senang, dan'LOL hanya terjadi secara sporadis. Berbeda dengan likes atau komentar positif di foto atau tulisan pada facebook yang bersifat sebagai penghargaan.

Like atau komentar pada foto tidak selalu diterima, melainkan hanya beberapa kali saja dalam penggunaan Facebook. Diibaratkan, like tersebut seperti hadiah yang jarang diberikan. Oleh karena itu, otak suka memprediksi penghargaan dan jika tidak menemukan pola, maka akan memicu perilaku sampai menemukan sesuatu.

Jadi, jika penghargaan itu acak, maka pencarian atas hal apa yang bisa membuat kita menerima penghargaan akan terus dilakukan.

"Penelitian kami merupakan langkah pertama yang baik untuk menemukan hubungan neurobiologis antara kecanduan media sosial dan aktivitas penghargaan di otak," kata Meshi.

"Facebook mungkin menarik bagi orang-orang karena membuat mereka merasa terhubung. Tapi di balik itu, mereka juga ketagihan menggunakannya karena banyak dari kita yang mendapat kesenangan dan mengetahui bahwa kita menyukainya," pungkas Meshi. (fny/jpnn)


Selain mempengaruhi kondisi psikis penggunanya, sosial media seperti Facebook juga mempengaruhi otak si pengguna. Sebut saja, ketika anda mendapat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News