Respons Baidowi Setelah Pemerintah Menunda Pemindahan Ibu Kota Negara
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi menghormati keputusan pemerintah menunda rencana pemindahan ibu kota negara yang sudah dirancang sejak setahun lalu.
Nantinya dana pemindahan ibu kota bisa difokuskan untuk mengurusi penanganan Covid-19.
"Dengan menunda pemindahan ibu kota, pemerintah dapat merealokasi anggaran pada sektor penanganan ekonomi setelah Covid-19," kata Awiek, sapaan akrab Achmad Baidowi dalam pesan singkatnya kepada awak media, Selasa (8/9).
Dia menilai, pemerintah memperlihatkan empatinya ketika menunda pemindahan ibu kota baru.
Terlebih lagi, banyak masyarakat yang terdampak dari sisi ekonomi selama pandemi Covid-19.
"Artinya pemerintah menurunkan ego. Yakni pemerintah lebih mengedepankan kepentingan publik daripada kepentingan politik," ungkap dia.
Baidowi menegaskan, pemerintah masih bisa mewujudkan rencana memindahkan ibu kota. Asalkan, kondisi kesehatan dan perekonomian bangsa mulai membaik.
"Jika pemerintah mau melanjutkan rencana pemindahan ibu kota, harus dilakukan setelah perekonomian pulih dan juga dilakukan secara mendalam, seksama dan hati-hati," tutur dia.
Achmad Baidowi merespons penundaan pemindahan ibu kota negara, sehingga anggarannya bisa difokuskan untuk penanganan pandemi Covid-19.
- Polemik Pemindahan Balai Kota, Ridwan Kamil: Mas Pram Membingungkan Masyarakat
- DPR Setuju Program Pembatasan BBM Subsidi, Asalkan..
- Datangi MKD, IMM Laporkan Legislator yang Memimpin Rapat RUU Pilkada
- Parlemen Dikepung Massa, Pimpinan Baleg DPR Sebut Tak Ada Pengesahan RUU Pilkada
- Keganjilan Rapat DPR Bahas RUU Pilkada, Tak Ada Keterbukaan Informasi hingga Penjagaan Brimob Bersenjata
- Pratikno Ungkap Alasan Pemerintah Belum Terbitkan Keppres Soal IKN