Respons Bappenas Soal Ancaman Resesi Ekonomi Bagi Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro ikut merespons resesi ekonomi global yang berpotensi mengancam sektor keuangan nasional sebagaimana disampaikan Bank Dunia.
Bambang bahkan termasuk yang menilai bahwa resesi ekonomi itu sekarang sedang melanda sejumlah negara di dunia.
"Intinya resesi global sudah terjadi beberapa negara, Turki, Argentina, Afsel (Afrika Selatan) sudah mengalami. Pasti ini berimbas ke banyak negara," kata Bambang di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (10/9).
Untuk itu, lanjut mantan menteri keuangan itu, Indonesia harus menyiapkan langkah antisipasinya. Diketahui, persoalan ini juga sudah dibahas dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi, pekan lalu.
"Jadi sekarang kita harus melihat risiko itu dan mengantisipasi. Misal mempertahankan daya beli, memastikan inflasi tetap rendah," jelas Bambang.
Menteri yang pernah menjadi staf pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), juga menyampaikan bahwa investasi harus terus didorong, terutama investasi langsung dari pemerintah.
"Pembangunan proyek infrastruktur dan PSN juga harus dilaksanakan untuk mendorong adanya pergerakan investasi," tandasnya. (fat/jpnn)
Menteri Perencanaan Pembangunan/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro ikut merespons resesi ekonomi global yang berpotensi mengancam sektor keuangan nasional sebagaimana disampaikan Bank Dunia.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Ekonom Sebut Danantara hingga RUU TNI Jadi Penyebab IHSG Anjlok
- Kementrans Siapkan Barelang Jadi Pilot Project Kawasan Transmigrasi Terintegrasi
- Bappenas Minta Tambah ASN & Kantor Baru di Tengah Efisiensi Anggaran, Hillary: Apa Urgensinya?
- Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Penguatan Statistik Hayati di Indonesia
- Bappenas Dorong Pengusaha Turut Bantu Program SDGs
- Bappenas-Tanoto Foundation Luncurkan Buku Putih Peta Kebutuhan SDM