Respons Bos Amarta Karya Soal Isu Pembubaran 6 BUMN: Terkejut, Tetapi Saya Gak Ambil Pusing

Respons Bos Amarta Karya Soal Isu Pembubaran 6 BUMN: Terkejut, Tetapi Saya Gak Ambil Pusing
Ilustrasi - Sejumlah tamu beraktivitas di dekat logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta. FOTO: ANTARA/Aprillio Akbar/nz.

jpnn.com, JAKARTA - Direktur utama PT Amarta Karya (Persero) Nikolas Agung merespons pernyataan direktur utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi yang menyebutkan bahwa sejumlah perusahaan BUMN bakal dibubarkan, salah satunya adalah PT Amarta Karya (AMKA).

Pernyataan itu dikemukakan oleh Yadi saat mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) bersama dengan Komisi VI DPR RI.

Menurutnya, dari total 14 BUMN sakit, 6 di antaranya terancam dibubarkan.

Dari 6 perusahaan BUMN yang terancam dibubarkan adalah PT Indah Karya (Persero), PT Dok Dan Perkapalan Surabaya (Persero), PT Amarta Karya (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), PT Varuna Tirta Prakasya (Persero), dan PT Semen Kupang.

Nikolas Agung mengaku terkejut atas pernyataan direktur utama Danareksa yang dimuat sejumlah media yang mengatakan bahwa 6 BUMN bakal dibubarkan.

Padahal, kata Niko, untuk membubarkan perusahaan BUMN itu ada mekanisme yang panjang. Terlebih, perusahaan plat merah yang digawanginya itu telah lolos dari PKPU.

“Tentunya kami sangat terkejut dengan pemberitaan tersebut, tetapi saya gak ngambil pusing sih dan instruksikan jajaran AMKA untuk tetap fokus pada goal besar AMKA,” kata Nikolas Agung saat ditemui awak media, Rabu (26/6/2024).

Dia pun menyayangkan statement tersebut, karena yang berhak memberikan pendapat terkait dengan wacana pembubaran perusahaan itu seharusnya menteri BUMN atau wakil menteri BUMN.

Dirut PT Amarta Karya Nikolas Agung merespons isu pembubaran enam perusahaan BUMN, salah satunya adalah PT Amarta Karya (AMKA).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News