Respons BPN Setelah Anak Buah Irjen Fadil Gulung 15 Tersangka Mafia Tanah
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) memberi apresiasi dan terima kasih kepada jajaran Polda Metro Jaya atas pengungkapan kasus mafia tanah di wilayah DKI Jakarta.
Diketahui, kasus ini bermula dari laporan mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI Dino Patti Djalal setelah sertifikat tanah milik ibunya, Zurni Hasyim Djalal berganti nama.
Ungkapan terima kasih disampaikan Stafsus Menteri ATR/Kepala BPN bidang Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan Hary Sudwijanto saat menghadiri konferensi pers pengungkapan kasus mafia tanah di Mapolda Polda Metro Jaya, Jumat (19/2).
"Saya selaku ketua Satgas Antimafia Tanah, mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya untuk Polda Metro Jaya yang berhasil mengungkap kasus ini, dan menemukan bukti-bukti yang cukup dan mendapatkan 15 tersangka yang sudah terungkap," ungkap Hary.
Dalam kasus yang dialami ibu eks wakil menteri luar negeri itu, kata Hary, Irjen Fadil dan jajaran telah mengungkap tiga klaster pelaku mafia tanah dari 3 laporan yang diterima Polda Metro Jaya.
Polisi juga sudah meringkus aktor intelektual, pihak yang menyiapkan sarana dan prasarana, dan figuran sebagai pemilik tanah maupun orang yang memiliki sertifikat tanah atas objek tanah yang menjadi masalah tersebut.
Selain itu, dalam beraksi para mafia tanah ini disebut melibatkan staf Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).
"Di sini melibatkan petugas PPAT, ini akan menjadi perhatian kami dan akan kami laporkan kepada pimpinan apa yang harus dilakukan terhadap petugas PPAT ini baik secara administrasi ataupun pidana nantinya," jelas Hary..
Kementerian ATR/BPN Polda Metro Jaya telah meringkus 15 tersangka sindikat mafia tanah terkait aset ibunya Dino Patti Djalal, Zurni Hasyim Djalal.
- Menteri AHY Janji Berantas Mafia Tanah Dago Elos
- Menteri AHY Soroti 2 Kasus Mafia Tanah di Wilayah Bandung
- Tok! Muller Bersaudara Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara Buntut Sengketa Lahan di Dago Elos
- Guru Besar Unissula Sebut Kehadiran BPN untuk Memperbaiki Sistem Penerimaan Negara
- Yusril Minta Proses Pidana Haji Halim Ditangguhkan, Ini Alasannya
- AHY Ungkap Kementerian ATR/BPN Berhasil Selamatkan Rp 5,71 Triliun Kerugian Negara