Respons Dedi Mulyadi Menyikapi Elektabilitasnya Lebih Tinggi daripada Airlangga
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Golkar Dedi Mulyadi mengaku tidak mau memusingkan temuan survei terbaru yang diungkapkan Indikator Politik Indonesia tentang elektabilitas calon presiden menuju 2024.
“Saya, sih, mikirnya hanya kerja sebagai anggota DPR,” ujar kata Wakil Ketua Komisi IV itu kepada wartawan, Selasa (11/1).
Hasil survei Indikator Politik Indonesia membeberkan elektabilitas Dedi Mulyadi mencapai satu persen, meskipun Bupati Purwakarta periode 2008-2018 itu tidak pernah berbicara soal capres.
Hal itu tertuang saat responden ditanyai secara terbuka tentang sosok yang akan dipilih sebagai capres.
Diketahui, elektabilitas milik Dedi Mulyadi itu lebih tinggi daripada kepungaan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang mengantongi elektabilitas 0,1 persen.
Adapun, survei Indikator Politik Indonesia dilaksanakan pada 6-11 Desember 2021 dengan melibatkan 2.020 responden yang memiliki hak suara di 34 provinsi di Indonesia.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling yang terdisitribusi secara proporsional di seluruh provinsi.
Survei Indikator Politik Indonesia memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2,9 persen dengan kepercayaannya sebesar 95 persen.
Politikus Golkar Dedi Mulyadi mengaku tidak mau memusingkan temuan survei terbaru yang diungkapkan Indikator Politik Indonesia tentang elektabilitas calon presiden menuju 2024.
- Golkar Dorong Pemuda Jadi Duta Diplomasi Politik di ASEAN
- Golkar Perintahkan Seluruh Kader yang Terpilih Jadi Kepala Daerah Wajib Ikut Retret
- Dedi Mulyadi Resmi Jadi Gubernur Jabar, Bey Machmudin Mengaku Lega
- Dedi Mulyadi Pastikan Semua Kepala Daerah di Jabar Ikut Retret, Termasuk dari PDIP
- Komisi III Bentuk Panja Pengawasan Impor, Legislator Golkar Singgung Modus Penyimpangan
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T