Respons Fadli Zon soal Saran Habib Rizieq
jpnn.com, JAKARTA - Partai Gerindra akan mempertimbangkan saran dari Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab soal pembentukan koalisi keumatan untuk Pemilihan Presiden (pilpres) 2019. Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, tujuan koalisi dalam jangka pendek adalah mencapai kemenangan.
“Kalau untuk menang, tentu harus punya calon yang memiliki elektabilitas tinggi. Jadi bukan hanya keinginan, tapi realistis,” ujar Fadli di gedung DPR, Jakarta, Senin (4/6).
Fadli menegaskan, yang realistis sekarang ini adalah mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Menurut Fadli, hampir semua hasil survei menempatkan Prabowo sebagai penantant terkuat Joko Widodo.
Karena itu, kata Fadli, sosok calon wakil presiden (cawapres) bagi Prabowo nanti harus bisa melengkapi. Prabowo membutuhkan cawapres yang bisa meningkatkan elektabilitas. “Karena tujuan kami bukan sekadar jadi capres, tapi untuk menang,” tegasnya.
Bagaimana dengan kans Habib Rizieq? Fadli menyebut Habib Rizieq merupakan sosok yang rendah hati dan lebih berperan untuk membina umat.
“Jadi, yang saya tahu Habib Rizieq komunikasi tidak ada ambisi-ambisi untuk jabatan publik seperti itu,” katanya.
Yang jelas, Fadli mengatakan saran Rizieq akan tetap diperhatikan. Dia pun belum mengetahui kesimpulan dari pembicaraan Prabowo, Amien dan Rizieq. “Saya belum ketemu Pak Prabowo, beliau baru pulang tadi malam,” ungkap Fadli.(boy/jpnn)
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan, untuk memenangi Pilpres 2019 harus bisa bersikap realistis.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Prabowo Bakal Groundbreaking di IKN, Nilai Investasinya Bikin Kaget
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Prabowo Singgung Usulan Gus Dur jadi Pahlawan Nasional, Begini Reaksi Yenny Wahid
- PP Hima Persis Dukung Pidato Presiden Prabowo di KTT D-8 Perihal Solusi untuk Kemerdekaan Palestina