Respons Hasto PDIP untuk Tuduhan Amien Rais soal Permainan Singkirkan Partai Ummat
![Respons Hasto PDIP untuk Tuduhan Amien Rais soal Permainan Singkirkan Partai Ummat](https://cloud.jpnn.com/photo/galeri/normal/2022/07/31/sekretaris-jenderal-dpp-pdip-hasto-kristiyanto-bersama-jajar-ireo.jpg)
jpnn.com, SLEMAN - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menepis tuduhan Amien Rais tentang permainan rezim penguasa di balik tersingkirnya Partai Ummat dari Pemilu 2024.
Menurut Hasto, tidak ada upaya pemerintah maupun KPU mencoret Partai Ummat.
“Yang disampaikan Pak Amien sama sekali tidak benar. Tidak ada permainan rezim,” ujar Hasto menjawab pertanyaan awak media di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kamis (15/12).
Sebelum menjawab pertanyaan itu, Hasto sempat meminta maaf kepada Rektor UIN Yogyakarta Profesor Al Makin. Permintaan maaf tersebut karena Hasto berada di perguruan tinggi Islam itu untuk menjadi pembicara seminar tentang keislaman Bung Karno.
Hasto mengingatkan Amien Rais tidak mudah menyalahkan pemerintah hanya karena Partai Ummat tidak diloloskan KPU.
Politikus asal Yogyakarta itu mengatakan yang terjadi justru Amien sebagai tokoh pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) tidak kompak dengan Zulkifli Hasan yang kini memimpin partai berlambang matahari itu.
Hubungan yang tidak harmonis itu membuat Amien Rais meninggalkan PAN, lalu mendirikan Partai Ummat.
“PAN lahir dari reformasi. Jadi, kenapa (Amien Rais, red) meninggalkan Partai Amanat Nasional?” ucap Hasto.
Hasto Kristiyanto mengingatkan Amien Rais tidak mudah menuduh pemerintah hanya karena Partai Ummat tidak lolos verifikasi untuk ikut Pemilu 2024.
- Penyidik KPK Dinilai Melanggar Hukum Saat Menetapkan Hasto Sebagai Tersangka
- Ketua KPU Barito Utara Sebut Sudah Jalankan Seluruh Aturan Pilkada
- Kombes Hendy Kurniawan Disebut Gagalkan OTT Hasto & Harun, Polri Merespons Begini
- Kesaksian Kusnadi Tepis Tuduhan KPK soal Hasto Sembunyi di PTIK saat Ada OTT Suap
- Bersaksi untuk Gugatan Hasto, Eks Anggota Bawaslu Mengaku Diintimidasi Penyidik KPK
- Tim Hukum KPK Dianggap Tidak Hormati Pengadilan Gegara Sebut Fakta Persidangan Bukan Harga Mati