Respons Hidung

Oleh: Dahlan Iskan

Respons Hidung
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Bacalah catatannya di bawah ini. Ia sendiri menyebut protokol rakyat itu sebagai rumus konyol. Menarik. Terutama bagi yang suka tenggelam di lab:

Semua berawal setelah kami bekerja empat bulan di dalam lab. Kami berhasil menumbuhkan virus Covid-19 di sel vero. Kami sangat gembira saat itu.

Setelah itu, kegembiraan tersebut langsung berubah menjadi kebingungan: kami TIDAK BISA melepaskan ikatan virus dengan sel vero itu. Virus+hancuran sel MENEMPEL sangat erat di dasar tabung tissue culture flask.

Dalam kondisi normal, ikatan virus ke sel vero bisa dengan mudah dilepas. Yakni dengan menggunakan metode COLD SHOCK: tabung dibekukan di suhu -80°C, lalu dicairkan kembali. Sebanyak tiga kali. Kami pun melakukan itu. Namun, metode tersebut tidak berhasil. Virus dan sel tetap menempel. Tidak bisa dilepas.

Kami menghabiskan tiga bulan lagi begadang di lab.

Kami pun mencoba menggunakan listrik 20 V. Tidak berhasil. Kami coba gunakan enzim. Juga gagal. Kami coba tripsin. Tetap tidak mau lepas.

Di saat di ujung stres, saya jalan kaki berkeliling perumahan. Lalu, nongkrong di bekas pemancingan. Saya pun merokok. Sendirian. Seperti orang gila.

Tiba-tiba saya ingat: dasar tabung tissue culture flask itu kan di-coating dengan ion (+). Sehingga jika virus memiliki muatan (-) yang besar, virus akan menempel kuat di dasar tabung flask.

Hingga saat ini, rumus protokol rakyat itu sudah membantu jutaan orang terhindar dari stigma positif pembawa penyakit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News