Respons Ikatan Keluarga Sumba Terkait Peristiwa Berdarah Minggu Subuh
Mereka datang dari Sumba ke Bali dan bekerja pada salah satu toko bangunan di daerah Sesetan, Denpasar Selatan.
“Saya jarang ketemu dengan korban. Satahu saya dia (korban) tidak banyak bicara. Korban ini masih bujang,” beber Polina Mete.
Sementara itu, Ketua Ikatan Keluarga Sumba Barat Daya, Gidion Ndapatadi sangat menyayangkan peristiwa ini.
Dia sangat terpukul dan menyesal dengan seringnya kejadian anak-anak Sumba yang bentrok antarsesama.
Ndapatadi mengatakan setiap kejadian yang melibatkan anak Sumba adalah oknum yang tak bisa bergaul dengan baik.
“Ya, infonya anak Sumba Barat Daya dan Sumba Timur. Tetapi saya belum bisa memastikannya. Saya sebagai orang yang dituakan dari Sumba Barat Daya di Bali menyerahkan masalah ini kepada pihak kepolisian," tuturnya.
Terkait jenazah korban, lanjut Ndapatadi, akan dikoordinasikan dengan perkumpulan keluarga Sumba Barat Daya. Rencananya jenazah dipulangkan setelah urusan di polisi sudah selesai.
“Saya belum bisa pastikan kapan jenazah dipulangkan. Nanti tunggu urusan di polisi tuntas baru dipulangkan. Kami serahkan masalah ini ke pihak yang berwajib,” tuturnya.(JPG/rb/dre/mus/JPR)
Peristiwa berdarah kembali terjadi. Seorang pemuda asal Sumba NTT, bernama Dominggus Dapa, 25, meregang nyawa dengan cara tragis.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Kabagops Polres Solok Selatan Langsung Serahkan Diri Seusai Tembak Mati Kasat Reskrim
- Guru PPPK di Karanganyar Makin Nelangsa, Hasil Visum Tidak Bisa Dilihat, Pemerkosa Wara-wiri