Respons Intan Fauzi Terhadap Program Pemulihan Ekonomi di Tengah Pandemi

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PAN, Hj Intan Fauzi mengatakan berbagai kebijakan Pemerintah untuk melakukan terobosan dalam Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) baik agar perekonomian Indonesia tidak terpuruk dan terkoreksi lebih dalam akibat pandemi.
Namun, skema program pemulihan ekonomi yang telah dirancang, memerlukan kepastian hukum dan implementasi di lapangan serta butuh kecepatan berlomba dengan waktu penanganan yang terus berjalan.
“Antara lain Pemerintah mengeluarkan relaksasi iuran bagi peserta BP Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) yaitu berupa pemotongan sebesar 90 persen untuk program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM),” kata Intan Fauzi dalam keterangan persnya, Kamis (9/7/2020).
Sementara untuk Jaminan Pensiun (JP) dan Jaminan Hari Tua (JHT) hanya penundaan pembayaran. Total anggaran yang dapat dihemat mencapai Rp 12,36 triliun, yang berasal dari fasilitas JKM sebesar Rp 1,3 triliun, fasilitas JKK Rp 2,6 triliun, dan fasilitas JP Rp 8,74 triliun.
Namun peserta BPJamsostek belum dapat menikmati relaksasi ini yang rencananya berlaku selama 3 bulan dan salah satu skema pencegahan terjadinya PHK.
Sedianya, kata Intan, aturan kelonggaran ini akan di tuangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP).
Sayangnya, hingga kini, PP sebagai payung hukum implementasi program belum juga terbit.
“Hal ini saya pertanyakan pada Raker Komisi IX DPR RI dengan Menaker dan Dirut BPJS.
Skema program pemulihan ekonomi yang telah dirancang, memerlukan kepastian hukum dan implementasi di lapangan serta butuh kecepatan berlomba dengan waktu penanganan yang terus berjalan.
- Komisi VI DPR Sidak Jasa Marga, Pastikan Kesiapan Arus Mudik Lebaran 2025
- Misbakhun Buka-bukaan Data demi Yakinkan Pelaku Pasar di Bursa
- Aksi Tolak RUU TNI Masih Berlangsung, Sejumlah Pedemo Dibawa Sukarelawan Medis
- RUU TNI Disahkan Jadi UU, Sekjen KOPI Kecam Segala Bentuk Aksi Kekerasan yang Mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa
- DPR Segera Bahas RKUHAP, Muncul Penegasan Penyidikan Harus Pakai CCTV
- Enggan Tanggapi Pengesahan UU TNI, Prabowo Hanya Tersenyum dan Lambaikan Tangan