Respons Kiai Ma'ruf soal Rencana Reuni Akbar 212
jpnn.com, JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) KH Ma'ruf Amin menilai Reuni Akbar 212 yang akan diselenggarakan di Monas, Minggu (2/12) sah-sah saja. Namun, mantan rais aam syuriah pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) itu mengharapkan Reuni Akbar 212 tidak ditunggangi kepentingan politik.
"Kalau dalam arti tidak merupakan semacam gerakan politik, merobohkan rezim, untuk mengganggu pemerintahan yang ada, sebenarnya bagus-bagus saja," ujar Ma'ruf di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/11).
Ma'ruf sangat berharap reuni itu jauh dari politik yang bertujuan menjatuhkan pemerintah. Ketua umum nonaktif di Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga mengharapkan Reuni Akbar 212 bisa menjadi ajang silaturahmi.
"Saya kira asal tidak dalam arti seperti itu. Itu silaturahmi biasa saja saya kira bagus saja," kata cawapres pendamping Joko Widodo itu.
Apakah Kiai Ma’ruf bakal ikut Reuni Akbar 212? Ulama kelahiran 11 Maret 1943 itu mengaku mau mencermati agenda reuni terlebih dahulu.
"Untuk apa reuni itu. Urusannya 212 sudah selesai kalau hanya urusan kekeluargaan silaturahim tapi kalau ada agenda politik tidak perlu," pungkas Ma'ruf.(sat/JPC/tan/jpnn)
Calon Wakil Presiden (Cawapres) KH Ma'ruf Amin mengharapkan Reuni Akbar 212 tidak ditunggangi kepentingan politik, apalagi untuk mengganggu pemerintah.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Indonesia Ajak PBB Perkuat Kerja Sama dengan ASEAN melalui Perwakilan di Jakarta
- Wapres Ma'ruf Amin Sampaikan Isu Utama di KTT ASEAN-Korea
- Di Rapat Pleno KNEKS, Ma'ruf Amin & Sri Mulyani Menyapa Arsjad Sebagai Ketua Kadin
- Anak Wapres Ma'ruf Amin Ikut Pameran Bahan Bangunan Terbesar di Indonesia Timur
- Wapres Minta Moda Transportasi Jangkau Seluruh Lapisan Masyarakat, Terapkan Teknologi
- SK Kepengurusan PKB Diteken Menkumham, Apa Kabar Muktamar Tandingan?