Respons Kritik Kang Emil soal Jalan Tol, Gus Imin: Pembangunan Harus Merata
jpnn.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) 01 Muhaimin Iskandar (Gus Imin) menanggapi kritik Ridwan Kamil terkait ‘pembangunan jalan tol yang tidak bisa dinikmati tukang becak.
Menurut Gus Imin, kritikan Kang Emil -sapaan Ridwan Kamil melewatkan konteks pembangunan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat.
Sebelumnya, Ridwan Kamil yang merupakan Ketua Tim Kampanye Daerah Prabowo-Gibran di Jabar, merespons gambar kutipan pernyataan Gus Imin terkait keluhan tukang becak yang tidak bisa menikmati setoran pajaknya karena dipakai untuk membangun tol.
Melalui akun Instagramnya, @ridwankamil, Kang Emil justru menjabarkan tiga poin manfaat dari pembangunan tol.
“Terima kasih Kang @RidwanKamil, saya cuma menceritakan masyarakat yang mengeluh ke saya. Dan lebih bijak jika konteks pernyataannya disimak secara lengkap, jangan cuma berita sepotong,” balas Gus Imin melalui akun @cakiminow.
Pada acara silaturahmi Majelis Taklim se-Kabupaten Bekasi di GOR PGRI, Jawa Barat, Senin (18/12), Gus Imin memang berbicara terkait penggunaan pajak yang kurang dirasakan oleh masyarakat.
Hal itu ditemukan setelah mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI itu mendengarkan aspirasi masyarakat, salah satunya tukang becak.
Menurut Gus Imin, pembangunan harus menjadikan keadilan sebagai landasan dasar. Dengan demikian, keadilan dan kemakmuran bisa dirasakan oleh rakyat tanpa terkecuali.
Cawapres RI 02 Muhaimin Iskandar (Gus Imin) menanggapi kritik Ridwan Kamil atau Kang Emil soal jalan tol yang disoroti pendamping Anies Baswedan itu.
- Ridwan Kamil Optimistis Kredit Mesra Tanpa Agunan Bisa Bebaskan Warga dari Pinjol
- Anies Dukung Pramono-Rano, Tokoh Betawi Yakin Anak Abah Tak Mengikuti
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Jika Terpilih, Ridwan Kamil Berjanji Membereskan Masalah Kampung Bayam
- Ridwan Kamil Sebut Programnya Tangani Stres Warga Jakarta Bukan Cuma Mobil Curhat
- Tantang Ridwan Kamil Pakai Jersey Persija, Ketum Jakmania: Cowo Butuh Pembuktian