Respons Menteri Nadiem Soal Pembelajaran Tatap Muka
Menurutnya, kondisi ekonomi di Indonesia sering kali mengharuskan siswa didik memanfaatkan fasilitas umum untuk menjangkau sekolah.
Pergerakan para siswa itulah yang dikhawatirkan banyak orang tua akan berpotensi meningkatkan risiko penularan Covid-19 kepada anak mereka.
"Yang juga menjadi isu adalah perjalanan anak menuju sekolah masih menggunakan kendaraan umum. Nah, kenderaan umum ini "masih belum" melaksanakan prokes yang ketat terutama angkutan perkotaan. Oleh karena itu, kami meminta pemda-pemda harus mewajibkan kendaraan umum menyiapkan prokes," kata Dede.
Menurut Dede, beberapa faktor yang sudah menjadi catatan tersebut antara lain ada aturan yang wajib dipatuhi sekolah saat pelaksanaan belajar tatap muka.
Pertama, setiap pembelajaran hanya diikuti maksimal 50 persen dari kapasitas ruang kelas.
Kedua, menjaga jarak aman antarbangku sepanjang 1,5 meter. Ketiga, sekolah harus menjamin tidak ada kerumunan di sekolah seperti aktifitas kantin sekolah dan kegiatan ekstra lainnya.
“Yang terpenting adalah penggunaan masker di lingkungan sekolah,” ujar Dede.(fri/jpnn)
Sekitar 550 ribu guru di Indonesia sudah mendapatkan vaksinasi sejalan dengan program nasional yang sedang berlangsung.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Komitmen Cambridge English Tingkatkan Pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia
- Dazle David Toalu Harumkan Indonesia lewat Berbagai Kompetisi Internasional
- Pemkot Tangsel Pastikan Pembangunan SDN Ciputat 01 Sesuai Target
- Begini Cara Siswa Sekolah CH Membuktikan sebagai Agen Perubahan
- 5 Berita Terpopuler: Arogansi Oknum Pengusaha Surabaya Luntur, Aksi Suruh Siswa Menggonggong Berujung Borgol
- Pimpinan DPR Mendukung Rencana Sekolah Negeri-Swasta Gratis di Jakarta