Respons Meutya soal Spekulasi Jenderal Andika jadi Panglima TNI
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Meutya Hafid menjawab spekulasi yang menyebut Kepala Staf TNI AD Jenderal Andika Perkasa bakal menjadi Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.
Dalam spekulasi itu juga menyebut Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman akan menjabat Kepala Staf TNI AD menggantikan Jenderal Andika.
Menurut Meutya surat dari presiden tentang pergantian Panglima TNI belum masuk ke DPR RI.
Dirinya pun tidak ingin berkomentar banyak soal spekulasi tersebut.
"Komisi I belum menerima apa pun. Jadi, kami belum menerima," kata legislator fraksi Partai Golkar itu di kompleks parlemen, Senin (13/9).
DPR, kata mantan reporter televisi itu, memberi waktu bagi Presiden Jokowi untuk menentukan sosok yang tepat menjadi Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi.
Menurut Muetya, Jokowi masih memiliki waktu pada Masa Persidangan I atau awal Masa Persidangan II 2021-2022 untuk menyerahkan surat pergantian Panglima TNI.
"Kami berikan waktu yang cukup untuk presiden memutuskan siapa yang beliau (Jokowi, red) anggap terbaik dalam kebutuhan, sesuai dengan kebutuhan bangsa, tantangan bangsa, dan juga tentu keyakinan beliau (Jokowi, red) atas orang tersebut," lanjut Meutya.
Meutya menanggapi spekulasi yang menyebut Kepala Staf TNI AD Jenderal Andika Perkasa bakal menjadi Panglima TNI.
- Survei SMRC, Elektabilitas Andika Perkasa dan Ahmad Luthfi Bersaing Ketat
- Pejabat Kementerian Komdigi Terlibat Judi Online, Meutya Hafid Bilang Begini, Tegas
- Debat Pilgub Jateng: Andika Sebut Indeks Demokrasi dan Pelayanan Publik Menurun
- Menkomdigi: Saatnya Pemuda Berperan Aktif dalam Ekosistem Digital Nasional
- Dudung: Kepemimpinan Prabowo-Gibran Mampu Hadapi Tantangan Global
- TNI-Polri Kerahkan 115.000 Personel Amankan Pelantikan Prabowo-Gibran, Ada Potensi Ancaman?