Respons Pasar Positif, Rupiah Bakal Menguat
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah memprediksi nilai tukar rupiah bakal bertengger di kisaran Rp 13.500 per dolar Amerika Serikat (USD).
Prediksi itu meleset dari proyeksi anggaran pndapatan dan belanja negara (APBN) sebesar Rp 13.300 per USD.
Bahkan, nilai tukar rupiah diramal menukik menuju kisaran Rp 13.700 per USD pada tahun depan.
Meski begitu, Bank Indonesia (BI) optimistis nilai tukar rupiah tahun ini dan 2017 tetap stabil.
”Nilai tukar cenderung selisih inflasi. Inflasi lebih tinggi dari inflasi mitra dagang, maka harus terjadi perubahan kurs. Kalau inflasi di atas mitra dagang, rupiah harus melemah,” tutur Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo.
Nilai tukar rupiah bakal bergerak menguat apabila respons pasar positif terhadap Indonesia.
Salah satunya dengan hasil afirmasi peringkat utang Indonesia oleh Standard and Poor's (S&P) menjadi layak investasi atau Investment Grade Mei.
”Itu akan ada inflow besar,” imbuh Dody.
Pemerintah memprediksi nilai tukar rupiah bakal bertengger di kisaran Rp 13.500 per dolar Amerika Serikat (USD).
- Bank Indonesia Perkuat Sinergi Keuangan Syariah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
- BI Dorong Ekosistem Halal Lifestyle untuk Kejar Potensi 2 Miliar Populasi Muslim Global
- Kemendag Apresiasi Rabu Hijrah dan BI atas Suksesnya Young Muslim Leader Forum
- Soal Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang, Yoyok Sukawi Punya Strategi Tembus 7 Persen
- Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Perumda Sarana Jaya Meluncurkan Warna Fine Living
- Peradi Jalin Kerja Sama dengan BINS Untuk Beri Pembekalan ke Advokat