Respons Pengamat Terkait Rencana Memulangkan Anak-anak WNI Eks ISIS
Selasa, 11 Februari 2020 – 23:35 WIB
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo meminta pemerintah berhati-hati jika ingin memulangkan anak-anak warga negara Indonesia (WNI) yang terindikasi pernah terlibat jaringan ISIS.
Menurut dia, anak-anak usia 11 tahun banyak yang terlibat dalam gerakan teror karena mereka sudah dipersenjatai dan didoktrin secara ideologis.
Karyono mengingatkan untuk tidak hanya melihat dari faktor mereka sebagai anak-anak, tetapi mempertimbangkan keterlibatan anak-anak dalam aksi teror, baik di dalam dan luar negeri.
"Jangan hanya melihat dari faktor, oh ini anak-anak. Lalu, bagaimana dengan anak-anak yang terlibat di dalam aksi teror itu, di dalam negeri maupun di luar negeri," tegasnya.
Ia mencontohkan kasus terorisme yang terjadi di Surabaya pada Mei 2018 lalu yang melibatkan anak-anak dalam aksi pengeboman tiga gereja di Kota Pahlawan.
Baca Juga:
Bocah 11 tahun asal Indonesia yang dimaksud bernama Hatf Saiful Rasul yang dilaporkan meninggalkan bangku sekolah dan terbang ke Suriah untuk menjadi anggota ISIS hingga akhirnya tewas.
Pengamat politik Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo meminta pemerintah berhati-hati jika ingin memulangkan anak-anak WNI yang terindikasi pernah terlibat jaringan ISIS.
BERITA TERKAIT
- Pilgub Sumut, PDIP & PKS Diprediksi Bakal Bersatu Melawan Bobby Menantu Jokowi
- Pengamat Nilai Prabowo-Puan Pasangan Ideal pada Pilpres 2024
- Ganjar Cocok Berpasangan dengan Tokoh ini di Pilpres 2024, Begini Alasannya
- Karyono: Jangan Sekadar Teks Pidato Tanpa Aksi Nyata
- Hasil Riset LPI Sebut Kinerja Kepala BIN Terbaik, Begini Respons Karyono Wibowo
- TWK Pegawai KPK Sudah Sesuai Aturan, Wajar Ada yang Gagal jadi ASN