Respons Pengamat Terkait Rencana Memulangkan Anak-anak WNI Eks ISIS
Selasa, 11 Februari 2020 – 23:35 WIB
"Maka, perlu kajian yang holistik demi menjaga nasional sekuriti kita," kata Karyono.
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan pemerintah sudah memutuskan untuk tidak memulangkan WNI yang terlibat jaringan terorisme di luar negeri, termasuk jaringan ISIS.
Mahfud, di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa, menjelaskan keputusan tersebut karena pemerintah ingin memberi rasa aman kepada 267 juta rakyat Indonesia di Tanah Air dari ancaman tindak terorisme.
Berdasarkan data yang dikemukakan Mahfud, terdapat 689 WNI yang merupakan teroris lintas batas atau FTF (foreign terrorist fighter) yang berada di sejumlah negara, antara lain Suriah, Turki, dan Afghanistan.
Namun, kata Mahfud, jika terdapat anak-anak dengan usia di bawah 10 tahun yang termasuk teroris lintas batas itu, pemerintah akan mempertimbangkan untuk memulangkannya.
"Dipertimbangkan setiap kasus. Apakah anak itu di sana ada orang tuanya atau tidak," ujarnya.(Antara/jpnn)
Pengamat politik Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo meminta pemerintah berhati-hati jika ingin memulangkan anak-anak WNI yang terindikasi pernah terlibat jaringan ISIS.
Redaktur & Reporter : Friederich
BERITA TERKAIT
- Pilgub Sumut, PDIP & PKS Diprediksi Bakal Bersatu Melawan Bobby Menantu Jokowi
- Pengamat Nilai Prabowo-Puan Pasangan Ideal pada Pilpres 2024
- Ganjar Cocok Berpasangan dengan Tokoh ini di Pilpres 2024, Begini Alasannya
- Karyono: Jangan Sekadar Teks Pidato Tanpa Aksi Nyata
- Hasil Riset LPI Sebut Kinerja Kepala BIN Terbaik, Begini Respons Karyono Wibowo
- TWK Pegawai KPK Sudah Sesuai Aturan, Wajar Ada yang Gagal jadi ASN