Respons Presiden Direktur CBC Terkait Kasus Jiwasraya

Respons Presiden Direktur CBC Terkait Kasus Jiwasraya
Presiden Direktur Centre For Banking Crisis (CBC) Achmad Deni Daruri. FOTO: Dok.pri

Auditor lantas mengoreksi nilai cadangan Jiwasraya. Di mana, laba Jiwasraya per 31 Desember 2017 terkoreksi dari Rp2,4 triliun (unaudited) menjadi hanya Rp428 miliar.

Periode 2018-sekarang, OJK mencatat adanya defisit Jiwasraya per 31 Desember 2018 sebesar Rp10,2 triliun. Seiring pergantian direksi  Jiwasraya di awal 2018, dilakukan evaluasi menyetop penjualan JS Saving Plan. sehingga menimbulkan tekanan likuiditas.

Akhir 2018, lanjut Deni, kondisi keuangan Jiwasraya semakin tidak kondusif. Terjadi pelepasan aset investasi Jiwasraya untuk membayar klaim.

Prediksi otoritas, rasio kecukupan modal untuk menanggung risiko atau risk based capital (RBC) di atas 120% baru tercapai tahun 2028. Jiwasraya mengajukan dispensasi untuk mencapai kesehatan RBC di 2028.

Upaya penyehatan Jiwasraya, menurut Deni, terus dilakukan. Solusi pemerintah saat ini adalah membentuk anak perusahaan bernama Jiwasraya Putra, holding asuransi dan kerja sama reasuransi. Jiwasraya Putra sedang disiapkan.

"Seharusnya kita  tidak usah panik karena sudah punya pengalaman Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Gerak pemerintah menyelamatkan Jiwasraya, makin cepat makin baik," pungkasnya.(fri/jpnn)

Deni menyarankan agar masalah gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tidak perlu digoreng-goreng karena hanya akan menimbulkan kepanikan.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News