Respons Presiden Jokowi atas Penembakan di Masjid Selandia Baru
jpnn.com, HUMBANG HASUNDUTAN - Presiden Joko Widodo mengecam keras aksi penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru yang mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia. Kepala negara yang kondang dengan panggilan Jokowi itu juga menyampaikan dukacita untuk para keluarga korban.
"Indonesia sangat mengecam keras aksi kekerasan seperti ini. Saya juga menyampaikan duka yang mendalam kepada para korban yang ada dari aksi tersebut," ujar Jokowi di sela kunjungan kerjanya di Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Jumat (15/3).
Baca juga: PM Selandia Baru: Kami Mengutuk dan Menolak Kalian!
Presiden Ketujuh RI itu mengaku sudah menerima laporan dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi. Saat ini, katanya, pemerintah masih menghimpun informasi terkait aksi brutal di Christchurch yang mengakibatkan sejumlah warga negara Indonesia (WNI) ikut jadi korban.
Jokowi juga mengimbau WNI di Selandia Baru untuk meningkatkan kewaspadaan. "Semuanya hati-hati dan waspada," ucapnya.
Merujuk siaran pers KBRI Wellington, penembakan terjadi di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood. Dubes RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya mengungkapkan, di Masjid Al Noor terdapat 6 WNI yang jadi korban.
“Lima orang telah melaporkan ke KBRI Wellington dalam keadaan sehat dan selamat, sementara satu orang atas nama Muhammad Abdul Hamid masih belum diketahui keberadaannya,” ujar Tantowi.
Adapun di Masjid Linwood terdapat 2 WNI yang jadi korban. Salah satunya bernama Zulfirmansyah.
Presiden Joko Widodo mengecam keras aksi penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru yang mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia.
- Pelacakan Elang, Kunci Kelanjutan Perundingan Pembebasan Pilot Selandia Baru
- Selandia Baru Bantu Indonesia Mempercepat Peningkatan Kapasitas Panas Bumi
- Kecelakaan di Lombok Tengah, Turis Asal Selandia Baru Tewas
- Detik-Detik KKB Tembak Mati Pilot, Jasad Dibawa ke Helikopter Lalu Dibakar, Sadis
- Selandia Baru Sukses Mempercepat Penurunan Prevalensi Merokok, Negara Lain Bisa Menirunya
- Laporan Pelanggaran Hak Asasi Manusia di AS 2023: Terjadi 654 Penembakan Massal