Respons Restriksi Pangan Global, Kementan Bangun Soliditas Role Model Food Estate di Kalteng

Respons Restriksi Pangan Global, Kementan Bangun Soliditas Role Model Food Estate di Kalteng
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi. Foto: Humas Kementan.

Dalam pengembangannya di Kalteng, Food Estate akan memiliki luas potensial 164,6 ribu hektare.

Untuk luas fungsional 85,45 ribu hektare, sedangkan sisa luas fungsional 79,1 ribu hektare.

Dedi menegaskan dalam mendukung penuh Food Estate, Kementan sudah menyuntikkan anggaran yang akan dialirkan dalam berbagai bentuk seperti, alsintan, pupuk, center of excellence, pengembangan untuk hortikutura dan juga SDM. 

“Output kegiatan pendampingan juga tersedianya sarana IT di Kostrada dan Kostratani,” jelasnya.

Selain itu Dedi juga mengungkapkan menjadi kelebihan Food Estate adalah mengakomodasi kepentingan petani dari hulu ke hilir.

“Program ini dikembangkan secara bisnis dan menguntungkan. Nantinya petani tidak boleh lagi menjual gabah, tetapi beras. Hal ini untuk mencapai keuntungan maksimal bagi petani. Makin ke hilir, keuntungkan bertambah besar,” kata Dedi.

Menurut Dedi, di-branding melalui Food Estate, para petani nantinya akan berkelompok dalam menjalankan aktivitas bisnis.

Ia menambahkan dengan berbentuk korporasi, setiap unit aktivitas bisnis diisi oleh poktan dan gapoktan.

Food Estate menjadi program superprioritas dari Kementerian Pertanian (Kementan). Food Estate menjadi jawaban atas restriksi pertanian global akibat dampak pandemi Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News