Respons Survei LPI, Pengamat Sebut Isu Perempuan Jadi Pertarungan para Capres

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Kusnanto Anggoro mendorong Ganjar Pranowo menyampaikan sikapnya soal isu perempuan.
Menurut dia, sejumlah faktor pemilih perempuan menyukai figur capres tertentu satu di antaranya adalah politik afirmatif.
Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber dalam acara peluncuran Survei Capres Ideal Versi Emak-Emak yang diluncurkan oleh Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) di Jakarta, Rabu (9/8).
Menurut Kusnanto, survei LPI menarik, apalagi bila dikaitkan dengan Gender Global Index (GGI) Indonesia yang masih jauh dengan negara berkembang lainnya.
"Menurut saya ini PR kita semua, terutama pemangku kepentingan untuk memberikan porsi dan atensinya lebih besar kepada kaum perempuan. Terlebih saat ini momentumnya hadir melalui Pilpres 2024. Menurut saya, dari survei LPI ini ada pernyataan dari bacapres Ganjar Pranowo yang mewakili orientasi dan keberpihakan yang jelas terhadap kaum perempuan Indonesia," kata dia.
Kusnanto menggunakan istilah afirmasi perempuan yang menurutnya pas. "Dan bisa jadi, faktor itulah Ganjar lebih difavoritkan daripada bacapres lainnya,” urainya.
Dia melanjutkan isu perempuan merupakan dimensi pertarungan para capres sekaligus menjadi isu yang signifikan dan strategis.
Faktor lain yang turut mempengaruhi adalah isu kerakyatan dan preferensi kaum perempuan di masa lalu sekaligus derajat harapannya kepada figur capres tertentu.
Pengamat menilai isu perempuan merupakan dimensi pertarungan para capres sekaligus menjadi isu yang signifikan dan strategis.
- Gerakan Rakyat Bakal Jadi Parpol, Lalu Dukung Anies, Pengamat Ungkap Indikasinya
- Survei LPI, Boni Hargens: Peran Wapres Gibran Sangat Strategis Dukung Prabowo Wujudkan Asta Cita
- Pram-Rano Buka Kemungkinan Lanjutkan Pembangunan ITF Sunter yang Digagas Anies
- Pengamat Sebut Peluncuran Danantara jadi Tonggak Baru Ekonomi Indonesia
- Pengamat: Efisiensi Anggaran Upaya Prabowo Mencegah Mark-up Uang Negara, Harus Didukung
- Pengamat Ingatkan Pemerintah Jangan Salah Pilih Pemimpin dan Dewas Danantara