Respons Suzuki soal Pemerintah Tak Buka Keran Insentif Mobil Hybrid
jpnn.com, JAKARTA - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengomentari keputusan pemerintah yang batal memberikan insentif untuk mobil hybrid.
Strategic Planning Dep. Head PT SIS Joshi Prasety mengaku akan mengikuti semua keputusan pemerintah, terlebih soal kebijakan insentif mobil hybrid.
"Ya, kami terus mendukung apapun bentuk kebijakan dari pemerintah," kata Joshi Prasetya kepada awak media di Jakarta, Jumat (9/8).
Meski insentif tersebut batal diberikan untuk kendaraan hybrid di Indonesia, SIS tetap fokus untuk menghadirkan kendaraan tersebut bagi konsumen.
Pasalnya, mobil hybrid tidak kalah penting dalam menyumbangkan kontribusi di penjualan otomotif nasional.
Selain itu, kendaraan ini bisa memberikan sumbangsihnya dalam menekan polusi yang ada saat ini.
"Kalau kami itu memberikan pilihan kendaraan yang memang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi sebagai alat transportasi yang sesuai dengan keinginan konsumen dan pemerintah untuk urusan dalam mencegah polusi," ujar dia.
Sehingga, kata dia, tidak mengherankan jika kendaraan hybrid yang disajikan oleh Suzuki mendapatkan sambutan baik, karena memiliki harg terjangkau dan juga perawatan yang lebih hemat.
Suzuki merespons soal pemerintah tidak membuka keran instentif mobil hybrid di Indonesia. Simak selengkapnya.
- Soal Insentif 3 Persen Untuk Mobil Hybrid, Mitsubishi Berharap Ini
- Siap-Siap, Suzuki Bakal Meluncurkan Grand Vitara 7 Penumpang Tahun Depan
- Suzuki XL7 dan All-new Ertiga Jadi Pendorong Penjualan SIS Menjelang Tutup Tahun
- Pemerintah Telah Menetapkan Insentif PPnBM 3 Persen Untuk Mobil Hybrid
- Soal Kemungkinan Kembali ke MotoGP, Presiden Suzuki Angkat Suara
- Soal PPN 12 Persen dan Opsen Pajak, Suzuki Akan Ambil Sejumlah Langkah