Respons Suzuki soal Pemerintah Tak Buka Keran Insentif Mobil Hybrid

jpnn.com, JAKARTA - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengomentari keputusan pemerintah yang batal memberikan insentif untuk mobil hybrid.
Strategic Planning Dep. Head PT SIS Joshi Prasety mengaku akan mengikuti semua keputusan pemerintah, terlebih soal kebijakan insentif mobil hybrid.
"Ya, kami terus mendukung apapun bentuk kebijakan dari pemerintah," kata Joshi Prasetya kepada awak media di Jakarta, Jumat (9/8).
Meski insentif tersebut batal diberikan untuk kendaraan hybrid di Indonesia, SIS tetap fokus untuk menghadirkan kendaraan tersebut bagi konsumen.
Pasalnya, mobil hybrid tidak kalah penting dalam menyumbangkan kontribusi di penjualan otomotif nasional.
Selain itu, kendaraan ini bisa memberikan sumbangsihnya dalam menekan polusi yang ada saat ini.
"Kalau kami itu memberikan pilihan kendaraan yang memang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi sebagai alat transportasi yang sesuai dengan keinginan konsumen dan pemerintah untuk urusan dalam mencegah polusi," ujar dia.
Sehingga, kata dia, tidak mengherankan jika kendaraan hybrid yang disajikan oleh Suzuki mendapatkan sambutan baik, karena memiliki harg terjangkau dan juga perawatan yang lebih hemat.
Suzuki merespons soal pemerintah tidak membuka keran instentif mobil hybrid di Indonesia. Simak selengkapnya.
- Penjualan Suzuki Meroket di IIMS 2025, XL 7 Hybrid Laris Manis
- Suzuki GSX-R150 2025 Dilengkapi Teknologi SCEM, Kinerja Mesin Makin Tokcer
- Sambut Mudik Lebaran, Suzuki Gelar Promo Diskon Suku Cadang
- BYD Membuka Peluang Memasarkan Mobil Berteknologi PHEV ke Indonesia
- SIS Yakin Suzuki Grand Vitara Hybrid Bisa Berkontribusi Besar di IIMS 2025
- Biar Gak Boncos ke IIMS 2025, Datang ke Booth Suzuki, Ada Motor dan Emas Gratis