Respons Tegas Menag atas Kasus Intoleransi Penyerangan Brutal di Solo
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengecam kasus kekerasan dan intoleransi yang terjadi di Solo.
Kasus ini terjadi pada Sabtu (8/8) malam, ratusan warga menyerang kediaman almarhum Segaf Al-Jufri yang sedang menggelar acara Midodareni, tradisi yang banyak dilakukan masyarakat Jawa untuk mempersiapkan hari pernikahan.
Terjadi perusakan dalam peristiwa tersebut hingga ada korban luka yang harus menjalani perawatan medis.
"Saya mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan warga. Ini bentuk kekerasan dan intoleransi seperti itu tidak bisa dibenarkan atas alasan apapun," kata Menag Fachrul dalam pernyataan resminya, Selasa (11/8).
Dia juga meminta jajaran Kanwil Kemenag Jawa Tengah untuk lebih mengintensifkan dialog dengan melibatkan tokoh agama dan aparat sehingga tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama tidak terjadi.
"Dalam situasi apapun, kita harus dapat menunjukkan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil'alamiin, penebar perdamaian, di manapun dan kapanpun," sambungnya.
Pesan yang sama disampaikan Menag kepada seluruh jajaran Kanwil Kemenag Provinsi di seluruh Indonesia.
Dia meminta, dialog antar tokoh agama dan berbagai lapisan masyarakat, termasuk aparat, harus terus diintensifkan agar terbangun kesadaran bersama untuk terus meningkatkan kualitas kehidupan dan kerukunan umat beragama.
Kasus kekerasan dan intoleransi di Solo dikecam keras Menag dan meminta Kanwil Kemenag untuk menindaklanjutinya
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Kunjungi Jokowi di Solo, Zulhas Minta Perlindungan Politik?
- Dambakan Pembangunan di Jateng, Pemuda Solo Dukung Luthfi-Taj Yasin
- Jokowi Tanggapi Survei Litbang Kompas Pilgub Jateng yang Tempatkan Andika Unggul
- Diundang Respati-Astrid ke Angkringan, Jokowi: tetapi yang Bayarin, Saya
- KPU Solo Mulai Sortir dan Lipat Surat Suara, Libatkan 100 Tenaga Pembantu