Respons Terbaru Komnas HAM soal Tes Wawasan Kebangsaan bagi Pegawai KPK

jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam menilai materi tes wawasan kebangsaan (TWK) bagi pegawai KPK seharusnya berbicara tentang profesionalisme dan tidak menyinggung sisi agama.
"Kerja profesional, yakni memastikan tidak ada korupsi di semua penyelenggaraan negara," kata Anam melalui layanan pesan, Senin (10/4).
Anam juga mengatakan TWK bagi pegawai KPK bisa berbicara tata kelola negara yang baik dengan dilandasi oleh kepentingan publik.
Sebab, katanya, TWK itu bukan ditujukan kepada orang yang baru terjun di dunia kerja. Namun, sasarannya adalah para pekerja dengan berbagai prestasi dalam pemberantasan rasuah.
"Oleh karena itu, seharusnya basis utamanya adalah menilai kerja-kerja mereka (pegawai KPK, red) sebagai poin utama seleksi dan poin utama nilai kebangsaan," ujar Anam.
Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (WP KPK) Yudi Purnomo menceritakan pengalamannya saat mengikuti tes wawasan kebangsaan sebagai bagian dari proses alih status pegawai KPK menjadi ASN.
Yudi mengaku mendengar beberapa pertanyaan aneh dan membuat dirinya mengernyitkan dahi.
Misalnya, muncul pertanyaan dari pewawancara tentang pengucapan selamat hari raya kepada orang berbeda agama.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyoroti materi tes wawasan kebangsaan (TWK) bagi pegawai KPK.
- GMSK Dukung KPK Dalami Keterlibatan Febrie Diansyah di Kasus TPPU SYL
- KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Febri Diansyah
- Teror ke Tempo Dianggap Melanggar HAM, Polisi Diminta Usut Secara Transparan
- Pengacara Ungkap Tiga Kelemahan Jaksa Jawab Eksepsi Hasto, Silakan Disimak
- Jaksa KPK Mengakui Delik Perkara Hasto Bukan terkait Kerugian Negara
- Guntur Romli Tuduh KPK Pakai Cara Kotor untuk Ganggu Pembelaan Hasto