Respons Terbaru Megawati Setelah Muncul Polemik soal Jangan Manjakan Milenial

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri santai menanggapi pro-kontra setelah dirinya meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak terlalu memanjakan kalangan milenial.
Sikap tersebut disampaikan Megawati saat memberikan arahan secara virtual di dalam Rapat Koordinasi Bidang DPP PDIP dengan tema Gerakan Menanam dan Politik Anggaran: Kebijakan Terobosan Investasi, Sabtu (31/10).
Megawati mengaku terus memantau pernyataannya yang meminta tidak memanjakan milenial. Tidak sedikit diskusi publik digelar untuk sekadar membahas pernyataan dirinya.
"Terus kalau sudah disebut generasi milenial, saya nanya, apa baktinya bagi negeri ini? Lalu jadi malah ada talkshow dan sebagainya. Saya senang saja. Tentu sifatnya pro dan kontra," kata Megawati.
Presiden kelima RI itu pun menjelaskan, pernyataan yang memunculkan pro-kontra. Megawati lantas menyinggung alasan kader PDIP terus mengangkat dirinya sebagai ketua umum.
Menurut Megawati, pilihan dirinya terus memimpin karena disadari sepenuhnya partai butuh pemimpin yang mengarahkan ke arah kebaikan.
Namun, kata Megawati, sebagai pemimpin tertinggi, dirinya belum merasa puas dengan para kader partai yang mayoritas adalah kalangan milenial. Bagi Megawati, kalangan milenial adalah yang lahir mulai tahun 1980-an.
Misalnya, Megawati cukup sering melihat kader yang tak serius mendengarkan Indonesia Raya, mengheningkan cipta, dan menaikkan bendera merah putih. Di sisi lain, langkah itu ialah bentuk protokol kenegaraan.
Bagaimana sikap Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri setelah pernyataannya menuai polemik. Berikut responsnya secara lengkap.
- Datangi RSCM, PDIP Semangati Pasien Kanker pada Hari Perempuan Sedunia
- PDIP Nilai Pertemuan Jokowi dan Hashim Bermuatan Politik Pencitraan
- Tim Hukum Hasto Sebut KPK Politis dalam Penanganan Kasus, Hak Peradilan Dicabut
- Soal Banjir, Adian PDIP Sarankan Kepala Daerah Jakarta, Bogor, dan Bekasi Ketemu
- Politikus PDIP Yakin Badai PHK Tak Berhenti di PT Sritex
- Absen Saat Sidang Praperadilan Hasto, KPK Dianggap Sedang Berniat Buruk