Rest in Peace, Steve Jobs
Jumat, 07 Oktober 2011 – 06:36 WIB

Rest in Peace, Steve Jobs
Memasuki Januari 2009, Jobs berusaha optimistis, menegaskan bahwa dirinya tengah dirawat untuk sebuah penyakit ketidakseimbangan hormon yang gampang disembuhkan.
Kenyataannya, pada April, dia harus kembali naik meja bedah. Kali ini untuk menjalani transplantasi hati. Selama cuti, Cook yang menjabat chief operating officer Apple mengambil alih tugas-tugas Jobs.
Jobs lalu dinyatakan sembuh oleh tim dokter. Bahkan, kondisi dia ke depan dinyatakan "excellent". Jobs pun kembali berkarya. Tahun 2010, dia kembali menggebrak dunia teknologi dengan inovasi komputer tablet berdesain sleek dan minimalis bernama iPad.
Seperti biasa, produk supercantik itu segera menguasai pasar. Meskipun, pada awalnya, sejumlah analis ekonomi menyebut komputer tablet bukanlah sesuatu yang dibutuhkan manusia.
Death is very likely the single best invention of life. It is life's change agent. It clears out the old to make way for the new. (Steve Jobs, 2005)
BERITA TERKAIT
- Siapa Pemegang Kendali Vatikan Sepeninggal Paus dan Bagaimana Memilih Penggantinya?
- Sede Vacante, Masa ‘Kursi Kosong’ setelah Paus Vatikan Wafat
- Setahun Sebelum Meninggal, Paus Fransiskus Sederhanakan Liturgi Pemakaman Kepausan
- Kabar Duka, Paus Fransiskus Meninggal Dunia
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global