Rest in Peace, Steve Jobs
Jumat, 07 Oktober 2011 – 06:36 WIB
Berkat inovasi-inovasi semacam itu, pada 2011 Apple menjadi perusahaan terbesar di Amerika Serikat dalam hal market value. Pada Agustus, mereka bahkan sudah menyalip ExxonMobil dalam hal most valuable company. Tapi, itu sekaligus juga menjadi puncak perjuangan Jobs melawan penyakit komplikasinya.
Sejak Januari, dia kembali mengambil cuti panjang. Kali ini untuk waktu yang tak bisa dipastikan. Cook mengambil alih pekerjaannya meskipun Jobs sering tampil di hadapan publik untuk memastikan semua baik-baik saja. Termasuk saat meluncurkan iPad 2.
Kesehatan Jobs terus memburuk. Sehari setelah mundur sebagai CEO Apple pada 25 Agustus, koran Inggris Daily Mail merilis foto dia yang harus dipapah seorang teman untuk berjalan ke mobil.
Tubuhnya yang sudah sangat kurus tampak makin suram dalam balutan T-shirt lengan panjang warna hitam. Itulah kali terakhir dia tampil di hadapan publik sebelum menutup mata untuk selamanya Kamis pagi kemarin WIB.
Death is very likely the single best invention of life. It is life's change agent. It clears out the old to make way for the new. (Steve Jobs, 2005)
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer