Rest in Peace, Steve Jobs
Jumat, 07 Oktober 2011 – 06:36 WIB
Tak kurang, presiden Amerika Serikat Barack Obama ikut bereaksi atas meninggalnya Jobs. "Dunia kehilangan seseorang yang sangat visioner. Tidak ada penghargaan yang lebih besar untuk sukses Steve selain fakta bahwa seluruh dunia belajar dan bekerja dengan alat-alat ciptaannya," kata Obama dalam pernyataan resmi.
Steven Paul Jobs lahir di San Francisco pada 24 Februari 1955. Ibunya, Joanne Simpson, menyerahkan dia untuk diadopsi oleh Clara dan Paul Jobs, warga Los Altos. Pasangan dari kalangan working class itulah yang mengenalkan Steve kecil kepada elektronik. Dia sudah melamar pekerjaan sambilan di Hewlett Packard bahkan sebelum lulus sekolah.
Jobs sempat kuliah di Reed College di Portland, Oregon, pada 1972. Tapi, baru enam bulan sekolah dia sudah drop out. "Semua tabungan orang tua yang pekerja keras habis untuk membayar biaya masuk kuliah. Tapi, saya sama sekali tidak melihat manfaatnya. Saya tak tahu apa yang saya inginkan dan saya pikir kuliah tidak akan membantu saya," kenang Jobs dalam pidato di Stanford pada 2005.
Kembali ke California pada 1974, dia bekerja di perusahaan video game Atari dan bertemu dengan Steve Wozniak. Wozniak adalah seorang genius komputer yang kemudian menyetujui ide Jobs untuk mendirikan Apple Computer Inc pada 1976. Kantor sekaligus workshop pertamanya adalah garasi rumah orang tua Jobs.
Death is very likely the single best invention of life. It is life's change agent. It clears out the old to make way for the new. (Steve Jobs, 2005)
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer