Resto Kurosawa, Sisi Lain Kreativitas Sutradara Legendaris Asia
Disambut Tiga Pot Sakura, Mi Toba Paling Favorit
Selasa, 27 Maret 2012 – 00:47 WIB
Di ujung lorong dipasang mencolok foto hitam putih Akira sedang merokok cangklong. Masuk ruang makan, pengunjung harus melepas sepatu. Lalu, naik ke tatami atau lantai yang ditinggikan beralas tikar dan melalui pintu geser masuk ke ruang makan. Ruangan itu berisi meja besar yang cukup untuk sepuluh orang. Cukup untuk rombongan kami, lima wartawan asing plus tiga pejabat Deplu Jepang.
Dalam tradisi Jepang, biasanya makan secara lesehan seperti ketika para samurai makan bersama dengan tuannya menghadap meja besar. Tetapi, yang ini diberi lubang seluas meja makan tempat kaki sehingga dari telapak hingga lutut bisa "berdiri" seperti duduk di kursi. "Ini untuk menyesuaikan dengan pelanggan asing yang belum tentu nyaman duduk bersila," kata Sugawara dari Deplu Jepang.
Ruangan itu dingin, tetapi saya agak kaget ketika telapak kaki terasa hangat. Ternyata diberi pemanas selebar keset.
Menu makan malam favorit di situ shabu-shabu dengan Japanese black beef. Itu adalah favorit Akira Kurosawa. Irisan daging sapi kualitas khusus dicemplungkan ke air mendidih dalam cerek dan berbunyi sssh" sssh" Setelah agak matang, dicelup dengan aneka bumbu. Dari bunyi daging sapi yang dicemplungkan air mendidih itulah asal nama shabu-shabu.
Akira Kurosawa adalah legenda dunia film dari Jepang. Selain pernah menjadi "Man of the Century" Asia, dia meraih Oscar untuk pencapaiannya
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala