Restoran Burger Enak di Sydney yang Pekerjakan Pengungsi
"Saya ingin para pegawai di sini memiliki kemampuan yang mumpuni di bidang kuliner. Karena bisnis di bidang kuliner adalah bisnis untuk jangka panjang, sehingga kemampuan mereka akan tetap terpakai," jelasnya.
Seorang pegawai Burger Project, Crustal mengungkapkan bahwa dirinya sangat tertolong dengan proyek yang dijalankan Neil. Crustal yang kini berumur 24 tahun awalnya hanyalah seorang pengangguran yang tidak memiliki skill apapun. Setelah mengikuti pelatihan, akhirnya Crustal bisa bekerja di Burger Project dan dia sangat menikmati pekerjaannya ini.
"Tentu saya merasa sangat beruntung akhirnya bisa bekerja di sini. Akhirnya saya bisa membuat burger yang dulu tidak pernah bisa saya lakukan. Sangat tidak enak menjadi pengangguran yang hanya mengandalkan tunjangan pemerintah. Dan saat ini saya bisa hidup mandiri dari pekerjaan saya," tutur Crustal.
Neil lalu menceritakan, untuk menjalankan proyek ini, dirinya rela meminjam sejumlah uang ke bank. Namun, setelah dua tahun berjalan, bisnis yang awalnya ditujukan untuk kegiatan sosial ini malah memberikannya keuntungan.
Chef terkenal di Australia itu lalu berencana akan mendirikan lebih banyak restoran Burger Project di tempat-tempat lain di Australia. Tujuannya, agar lebih banyak pengungsi dan orang kurang mampu yang bisa dia bantu.
Uniknya, Neil tidak pernah memberitahukan kepada pelanggannya bahwa pegawai di restorannya adalah pengungsi dan warga kurang mampu. Bahkan, sebagian pendapatan restoran digunakan untuk kegiatan sosial lainnya.
"Saya sudah beberapa kali ke tempat ini dan kami bahkan tidak tahu kalau tempat ini menjalankan kegiatan sosial semacam itu. Kalau kami tahu tentu kami akan ke sini lagi besok-besok," kata seorang pembeli Jason Embery.
Lihat Artikelnya di Australia Plus
Sebuah restoran burger berdiri di sebuah sudut pusat perbelanjaan di Sydney, Australia. Restoran yang diberi nama 'Burger Project' itu selalu ramai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat