Restorasi Kali Ciliwung, Kembangkan Eco-Friendly
Di Pulau Sulawesi, Korea juga akan melakukan investasi. Pilihannya di bidang Agro Based Multi Industry Cluster Project (MIC Project). Projek ini telah diusulkan Korea pada bulan Mei 2011, dengan menawarkan program terpadu. Dari proses pengembangan pertanian, membangun fasilitas pengolahan, penyimpanan dan distribusi melalui model pengembangan kerjasama ekonomi yang menyatu. Pada saat pre-field survey pertama yang dilakukan di atas lahan yang diajukan Indonesia di Pontianak, Kuburaya dan Bulungan di Kalimantan pada Desember 2011, hasilnya tidak cocok karena tanahnya bergambut.
Lalu, lahan yang diajukan Indonesia adalah Mamuju Utara dan Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dan Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Pada tanggal 4-12 Oktober 2012 telah diadakan pre-field survey yang kedua. Rencananya, 2013 akan diadakan feasibilty study berdasarkan hasil survei; dan akan membuat Inter-governemental MoU untuk MIC dan membuat draft Project Master Plan dan tahun 2014 sebagai persiapan pelaksanaan investasi.
Di bidang pertambangan dan perminyakan, PT DSME Korea akan dibuka cabang di Indonesia. Ini sebagai bukti keseriusan Korea dalam meningkatkan kompetensi Offshore Topside dan memperlancar bisnis offshore. DSME sendiri memprogramkan untuk membuka cabang di 5 negara, dan salah satunya Indonesia.
Pertimbangannya, karena memiliki kualitas SDM local yang memadahi. Tahun 2012, DSME Indonesia diharapkan menyerap 100 insinyur Indonesia, dan tahu 2015 sudah ada 350 insinyur Indonesia. Cabang DSME Indonesia itu diproyeksikan akan menggarap pasar seluruh wilayah Asia Tenggara dan Australia. DSME juga akan memberikan program pendidikan bagi insinyur lokal yang bekerja di kantor cabang Indonesia.
Di ujung pertemuan, kedua wakil negara itu menandatangani Joint Declaration of Jeju-Initiative 2012, yang intinya menyepakati bahwa kedua Menteri siap memperkuat semangat kerjasama ekonomi bilateral. Karena presiden kedua negara juga sudah sepakat menindaklanjuti implementasi MP3EI, pada 9 Desember 2012 di Bali.
“Proyek-proyek kerjasama utama dari Jeju Initiative, Korea mengusulkan proyek CNG Package Project, Sumsel-6 Coal Fired Power Project, Agro-based Multi-Industry Cluster dan Pembentukan cabang DSME. Sedangkan Indonesia mengusulkan proyek Bengkulu-Muara Enim Coal Railway, Jembatan selat Sunda, dan Jembatan Batam-Bintan. Sedang usulan kedua belah pihak adalah membangun River Restoration Project di Ciliwung,” kata dia.
Soal pembicaraan bilateral, kata Hatta, Posko juga mengembangkan proyek senilai USD 11 M. Yakni proyek yang terkait dengan energi, pengembangan program bio-fuel, fuel-sell, diesel, energi terbarukan, geothermal. Lalu pengembangan IT dan konstruksi, misalnya rel yang diintegrasikan dengan IT, seperti fiber optic. “Sedangkan human resourches-nya bekerjasama dengan ITB, IPB, dan kerjasama dengan kalangan universitas yang lain,” ungkapnya. (dk)
SELAIN investasi megaproyek berupa infrastruktur seperti JSS–Jembatan Selat Sunda, JBB–Jembatan Batam-Bintan, rel kereta api BME - Bengkulu-Muara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408